Buntut Pencabulan Santriwati, ​Ponpes Safinda Kediri Bakal Ditutup Kemenag

Buntut Pencabulan Santriwati, ​Ponpes Safinda Kediri Bakal Ditutup Kemenag Kepala Kantor Kemenang Kabupaten Kediri, Zuhri. foto: ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ponpes Safinatul Huda (Safinda) di Dusun Setoyo, Desa Plemahan, Kecamatan Plemahan, Kabupaten , bakal ditutup. Hal ini menyusul kasus pencabulan yang dilakukan oleh Mohammad Nukan, pemilik sekaligus pengasuh ponpes, terhadap santriwatinya.

Kepala Kantor Kemenang Kabupaten Zuhri, saat ditemui usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (Hearing) di Kantor DPRD Kabupaten , Selasa (4/2), membenarkan akan ditutupnya Pondok Safinda di Plemahan itu. Menurut Zuhri, pihaknya sudah mengirim surat penutupan terhadap Pondok Pesantren di Plemahan yang pengasuhnya terlibat kasus pencabulan terhadap santriwatinya.

"Memang benar izin awal pendirian pondok tersebut yang memberikan adalah Kementerian Agama. Saat ini surat perintah penutupan pondok sudah saya kirim ke Jakarta, karena sesuai Undang-Undang, sekarang yang berhak menutup itu Pusat," kata Zuhri.

Masih menurut Zuhri, saat ini sudah diberitahukan ke pihak Kepolisian terkait dengan penutupan pondok itu. "Kami mengimbau agar masyarakat menjaga ketenteraman dan jangan berbuat anarkis seperti merusak bangunan atau fasilitas lain karena yang salah itu adalah orangnya. Dan orangnya saat ini sudah ditangani polisi," tambah Zuhri.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mohammad Nukan (38), oknum Ustadz Pengasuh Ponpes Safinatul Huda (Safinda) di Dusun Setoyo, Desa Plemahan, Kecamatan Plemahan Kabupaten , harus berurusan dengan Polisi.

Ia mencabuli santrinya sendiri NA (12), yang masih duduk di kelas 6 SD. NA adalah warga Kecamatan Purwoasri, Kabupaten .

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO