JEMBER, BANGSAONLINE.com - Gerak cepat dalam penanganan bencana banjir bandang kembali dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Siang ini, Minggu (2/2), Gubernur Khofifah turun langsung mengawal proses penanganan bencana banjir bandang yang terjadi di Dusun Gendir, Dusun Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.
BACA JUGA:
- Hari Kesiapsiagaan Bencana, Khofifah Ingatkan Pelbagai Hal saat Pancaroba
- Pesan Pj Gubernur Jatim saat Terima Penghargaan dari Mendagri di Hari Otoda 2024
- Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur Penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
- Jokowi Dikabarkan Batal Hadir Peringatan Otoda XXVIII di Surabaya
Didampingi oleh Bupati Jember Faida, Kapolres Jember Alfian Nurrizal, Gubernur Khofifah turun langsung meninjau titik-titik yang terdampak bencana banjir bandang yang terjadi pada sore kemarin, Sabtu (1/2).
Mantan Menteri Sosial tersebut memantau langsung proses pembuatan bronjong sebagai langkah untuk mengatasi pengikisan plengsengan sungai akibat banjir agar tidak diikuti dengan longsor dan juga tanah ambles.
Bronjong tersebut dibangun sepanjang 130 meter dan dengan lebar 5 meter di sepanjang Kalijompo. Bronjong dibuat dari susunan kawat yang diisi dengan bebatuan agar menguatkan tepi sungai. Tak hanya hanya itu, penguatan tepi sungai ini juga ditambah dengan sandbag dari Pemprov Jatim dan Balai Besar PUPR.
"Saya ucapkan terima kasih, tadi saya lihat pembangunan lapisan bronjong ini cepat sekali dikerjakan. Kecepatan ini sangat penting untuk menjadi keberseiringan psychosocial therapy. Kalau mereka melihat jalan sudah bisa dilewati, maka rasa aman akan dirasakan dan recovery akan bisa sangat terbantu," kata Khofifah.
Pasalnya bronjong tersebut dibangun bersama TNI, Polri, tim BPBD kabupaten maupun provinsi. Ditargetkan dalam waktu lima hari ke depan seluruh bronjong dengan panjang 130 meter lengkap dengan sandbag sudah terpasang.
"Sebelum kami ke sini, kita melakukan rapat koordinasi, hadir dalam forum itu juga BBPJN dari Kementerian PU-PR. Kita ingin melihat jika ada langkah yang bisa kita ambil tekait kemungkin tanggul yang harus ditinggikan agar bisa dilakukan langkah antisipasi, lalu juga beberapa plengsengan yang butuh perbaikan fisik," ucap mantan Menteri Sosial ini.
Tanggul yang butuh ditinggikan maka akan dibantu untuk ditinggikan. Begitu juga dengan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat adanya banjir bandang. Pasalnya ada sejumlah rumah yang mengalami kerusakan dan longsor akibat terkena banjir bandang.
"Ada rumah warga yang tertimbun, ada yang dapurnya kena longsoran, saya minta diidentifikasi supaya setelah tanggap darurat bisa langsung rekonstruksi dilakukan," tegas Khofifah. Pemprov Jatim juga akan memberikan bantuan berupa bahan bangunan untuk kepentingan rekonstruksi tersebut.