Jelang Imlek, Produsen Dupa di Jombang Kebanjiran Order

Jelang Imlek, Produsen Dupa di Jombang Kebanjiran Order Fachrur Rohman (26), pengrajin dupa asal Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang mengaku kebanjiran order jelang Hari Raya Imlek.

Sementara, dupa yang diproduksi oleh Rohman ini terbilang cukup berbeda dari dupa pada umumnya. Ia khusus menggunakan kayu gaharu sebagai bahan dasarnya yang ia datangkan langsung dari Kalimantan. Untuk membuat dupa, kayu gaharu terlebih dahulu digiling di mesin penggiling untuk menjadi serbuk kayu.

Setelah itu, serbuk kayu gaharu diolah menjadi adonan, dan kemudian didiamkan di dalam tong plastik hingga aroma harum gaharu keluar. Kemudian untuk proses selanjutnya, adonan kayu gaharu tersebut direkatkan ke lidi dari bahan bambu. Sedangkan cetakan dupa sendiri dengan ukuran diameter 4 milimeter dan panjang 30 sentimeter.

Pada proses terakhir adalah penjemuran. Selama penjemuran ini, juga dilakukan dengan cara khusus, yakni hanya menggunakan suhu ruangan tanpa terkena sinar matahari. Ini dilakukan untuk menjaga kualitas kayu gaharu agar tidak berbau gosong saat dipakai.

“Saya sengaja pilih kayu gaharu karena aromanya alami, bisa membuat aroma terapi. Dalam Islam sendiri sebagai Sunah Nabi,” terang Rohman.

Dikatakan Rohman, harga per kilogram dupa gaharu ini bervariasi tergantung kualitasnya. Untuk dupa berkualitas rendah dirinya mematok harga Rp 20-25 ribu per kilogram, sedangkan dupa berkualitas bagus bisa mencapai Rp 100-500 ribu per kilogram.

"Kalau omzet kotor ini mencapai 75 juta. Pendapatan bersihnya ya sekitar 40 persen dari penjualan kotor," pungkasnya. (aan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO