​Jatim Pembina Terbaik K3, Khofifah Gelorakan DUDI Nihilkan Kecelakaan Kerja

​Jatim Pembina Terbaik K3, Khofifah Gelorakan DUDI Nihilkan Kecelakaan Kerja Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memimpin apel peringatan bulan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Nasional Tahun 2020 yang dihelat di Lapangan Sepak Bola kawasan SIER Kota Surabaya, Senin (13/1). foto: istimewa/ bangsaonline.com

"Pada posisi seperti inilah, di bulan K3, kami meminta kepada seluruh institusi di dunia usaha dan dunia industri (DUDI) semuanya untuk berikhtiar bagaimana menihilkan kecelakaan kerja," tegas Khofifah.

"Kemudian serikat pekerja juga bersama memaksimalkan seluruh anggotanya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja," tandas Khofifah yang juga mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur ini.

Tidak hanya itu, yang juga ditekankan Khofifah adalah tenaga kerja lulusan SD atau yang tidak tamat SD. Tenaga kerja ini cenderung kurang peduli pada K3. Segmen ini harus mendapat edukasi khusus agar peduli terhadap keselamatan dan kesehatan kerjanya.

Kebanyakan dari tenaga kerja lulusan SD atau bahkan yang tidak tamat SD banyak yang memilih kerja serabutan yang asalkan mereka bisa menghasilkan uang. Hal itu kemudian membuat mereka kurang memperhatikan K3 saat bekerja.

"Kalau secara nasional angkatan kerja yang lulusan SD dan SMP itu 57 persen. Tetapi di Jatim, angkatan kerja yang lulus SD dan tidak lulus SD sekitar 47 persen. Nah ada kecenderungan dari mereka yang drajat pendidikannya masih rendah, cenderung kurang care terhadap keselamatan kerja mereka. Itu yang harus terus diedukasi dan diberi literasi tolong jaga keselamatan kerja, tolong jaga kesehatan kerja. Safety first," tegasnya.

Di sisi lain, Plt Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binwasnaker) & Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) M Iswandi Hari menyebut K3 tidak perlu dijadikan beban bagi perusahaan. Tapi lebih dari itu, secara substansial, K3 harus dijadikan sebagai budaya semua pelaku dunia usaha dan industri.

"Kita jadikan K3 budaya kita semua. Tagline yang kita sampaikan bahwa K3 Unggul Indonesia Maju, mari kita gelorakan terus di bulan K3 ini. Karena kalau teman teman tenaga kerja mengalami kecelakaan kerja maka akan timbul kemiskinan baru, itu yang harus kita jaga agar tidak sampai terjadi," tegas Ismawan Hari.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa angka kecelakaan kerja secara nasional mengalami penurunan. Dimana pada tahun 2018 terjadi kecelakaan kerja sebanyak 157.313 kasus. Sedangkan di tahun 2019 dari Januari hingga September terdapat 130.923 kasus. Hal ini menunjukkan penurunan angka kecelakaan kerja secara nasional sebesar 26,4 persen. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO