Maju Pilwali Surabaya, Lia Mengaku Siap Bondho

Maju Pilwali Surabaya, Lia Mengaku Siap Bondho Lia Istifhama. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemilihan Wali Kota Surabaya 2020 mendatang mau tidak mau akan diwarnai wajah-wajah baru, karena wali kota incumbent Tri Rismaharini tidak bisa lagi maju.

Selain popularitas, elektabilitas, dan integritas, ada satu lagi syarat yang harus dimiliki oleh kandidat kepala daerah, yaitu isi tas atau logistik. Lia Istifhama pun mengakui logistik penting untuk menunjang operasional, baik dalam penyapaan masyarakat maupun sosialisasi program.

"Tentunya mengikuti proses pilwali ini saya juga siap bondho. Masalah besar atau kecil itu relatif," ujar keponakan Khofifah itu, Rabu (4/12).

Diakui, meski elektabilitas ibu dua anak ini cukup signifikan, namun sindiran tetap menyerang orang asli Wonocolo itu. Salah satu critical point yang disindir tidak mampu ia penuhi adalah 'isi tas'.

Banyak pihak mengakui besarnya kebutuhan bagi kandidat yang running Pilwali. Fakta itu diakui Lia Istifhama. Dosen yang juga aktivis ini tidak menampiknya.

"Jangankan pemilihan kepala daerah, pileg saja pasti membutuhkan dana besar bagi calegnya. Tapi fakta harus diakui ya, bahwa ada saja caleg yang berhasil menduduki parlemen dengan dana yang sangat minim. Fakta ini sangat menarik untuk dikupas. Pun dengan pilkada, sekalipun membutuhkan dana besar, bukan berarti harus mencapai angka tertentu baru seseorang bisa running di dalamnya," imbuh Semifinalis Ning Surabaya 2005 itu.

Dipancing soal tudingan beberapa pihak bahwa ia merupakan figur mbonek alias bondho nekat, Lia menjawab santai.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO