Minim Stok, Cabai Di Tuban Naik hingga 80 Ribu Per Kilo

TUBAN (BangsaOnline) - Harga komoditas cabai di Kabupaten Tuban terus merangkak naik. Kenaikan tersebut terjadi lantaran stok dari petani yang sangat minim.

Berdasarkan pantauan di Pasar Baru Tuban hari ini, untuk cabai jenis keriting perkilogramnya mencapai Rp 80 ribu. Harga tersebut dinilai cukup tinggi, jika dibandingkan dengan harga sebelumnya sekitar Rp 60 ribu perkilogramnya.

“Harga cabai naik drastis, mulanya 60 ribu sekarang menjadi 80 ribu perkilonya” ujar Sarkinah (58) salah satu pedagang cabai.

Menurutnya, kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu. Tidak tanggung-tanggung, naiknya sekitar Rp 15 ribu hingga 20 ribu perkilogramnya. Diperkirakan harga tersebut terus naik. Sebab selain stok yang minim, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga mempengaruhi melonjaknya harga cabai.

“Ngambil dari petani juga butuh bensin, karena bensin naik, secara otomatis harga cabai juga ikut naik,” ungkap perempuan yang biasa disapa mbok Nah ini.

Mbok Nah pun memprediksi, harga cabai dalam waktu dekat ini tidak akan mengalami penurunan. Dengan harga segitu, diperkirakan akan bertahan cukup lama dari dalam satu minggu kedepan. Bahkan, dimungkinkan harganya bisa menembus Rp 90 ribu jika persedian semakin terbatas. Sedangkan dari petani cabai sendiri baru memasuki musim tanam.

“Kalau turun kayaknya belum, tambah harganya bisa-bisa naik terus kok,” terangnya

Sementara itu, naiknya harga cabai membuatnya sedikit mengalami penurunan omset. Pasalnya, pelanggannya semakin berkurang untuk membeli cabai, lantaran harganya yang dianggap mahal.

“Kalau biasanya pelanggan belinya sekilo sekarang menjadi seperempat, yang asalnya beli dua kilo,sekarang belinya hanya setengah kilo. Ya mungkin karena harganya tinggi itu, jadi enggan beli banyak-banyak,” keluhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Jelang Ramadan, Harga Cabai di Pasar Tradisional Kota Pasuruan Meroket':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO