Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
66. Rabbukumu alladzii yuzjii lakumu alfulka fii albahri litabtaghuu min fadhlihi innahu kaana bikum rahiimaan.
BACA JUGA:
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
- Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
- Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Tuhanmulah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari karunia-Nya. Sungguh, Dia Maha Penyayang terhadapmu.
67. wa-idzaa massakumu aldhdhurru fii albahri dhalla man tad’uuna illaa iyyaahu falammaa najjaakum ilaa albarri a’radhtum wakaana al-insaanu kafuuraan
Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilang semua yang (bi-asa) kamu seru, kecuali Dia. Tetapi ketika Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling (dari-Nya). Dan manusia memang selalu ingkar (tidak bersyukur).
TAFSIR AKTUAL:
Di mana saja kita berada, syetan pasti serius menggoda. Ayat sebelumnya tentang perlindungan Tuhan kepada anak manusia, sehingga tidak mudah terjerat oleh bujuk-rayu syetan, kecuali mereka yang sengaja membrengsekkan diri. Lalu keasyikan dalam pelukan syetan.