India, China, Amerika Serikat Turunkan Harga BBM, Indonesia Malah Naik

India, China, Amerika Serikat Turunkan Harga BBM, Indonesia Malah Naik Demo BBM di Makassar. Foto: aktulpost.com

JAKARTA(BangsaOnline) Pemerintah pada 15 November dikabarkan kembali menurunkan harga jual BBM untuk yang ketiga kalinya sejak Oktober 2014.

Begitupun pemerintahan , yang sudah tujuh kali menurunkan harga jual BBM sejak Juli 2014.

"Di Amerika Serikat sendiri, yang sering dijadikan patokan harga pasar bebas, harga BBM sudah turun sampai ke level dibawah 3$ per galon atau setara Rp9.500 per liter," jelas peneliti Lingkar Studi Perjuangan (LSP) Gede Sandra kepada redaksi (Jumat, 14/11).

Artinya, dengan rencana kenaikan sebesar Rp3.000 harga BBM di Indonesia sudah akan setara dengan harga BBM di Amerika Serikat.

"Padahal kita tahu pendapatan perkapita penduduk AS besarnya 28 kali lipat pendapatan perkapita penduduk Indonesia. Secara normatif saja kan tidak adil, mengapa penduduk Indonesia yang pendapatannya jauh di bawah AS dipaksa mengkonsumsi BBM dengan harga yang sama," ungkapnya.

"Publik merasa ganjil saat melihat Wapres JK terus ngotot menaikkan harga BBM di Indonesia. Padahal harga BBM di negara-negara lain di dunia sedang turun terus," tandasnya.

Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi mendapat penolakan dari berbagai kalangan bahkan telah merambah ke daerah. Terakhir, mahasiswa di Makassar terlibat bentrok dengan polisi saat menggelar unjuk rasa.

Tapi Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sejak awal paling ngotot untuk menaikkan harga BBM menanggapi dingin soal kejadian itu. Bahkan menurutnya, itu adalah kebiasaan dari orang Makassar.

"Sebagian besar demo (di Makassar) itu kecil, 10-20 orang. Ada kemarin memang itu besar di UMN. Tapi diperbesar, baru mereka mau demo ada media, begitu ada media ngamuk-ngamuk, begitu media pergi berhenti lagi. Jadi itu style Makassar itu," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat 14 November 2014.

Menurut dia, sebenarnya di Makassar tidak ada demo yang besar. Bahkan kemarin, rektor Universitas di Makassar mengakui bahwa itu bukan universitas yang melakukan demo. Kalla mengapresiasi Kapolda Makassar yang telah bertindak tegas kepada pengunjuk rasa yang berbuat anarki.

"Ada ditahan 4 orang karena aksi anarki, lempar-lempar. Ya kita perintahkan itu (penangkapan). Unjuk rasa silakan, tapi anarki itu harus ditangkap, itu hukum itu. Ya di Makassar begitu, tidak menjadi bagian besar dari isu sebenarnya, ya," katanya.

Sumber: Rmol.com/vivanews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO