GRESIK, BANGSAONLINE.com - Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gresik menggelar demo di Kantor Kantor Bupati dan DPRD Gresik, Selasa (10/9).
Sambil membawa alat suntik raksasa, mereka menyuarakan penolakan terhadap rencana pemerintah yang akan menaikkan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
BACA JUGA:
- BPJS Kesehatan Jember Permudah Layanan JKN saat Libur Lebaran
- Selama Libur Lebaran, BPJS Kesehatan Kediri Komitmen Layani Peserta JKN
- Ibu Rumah Tangga di Mojokerto ini Bagikan Kemudahan Akses Layanan Kesehatan dengan Mobile JKN
- Cegah Kecurangan Dalam Penyelanggaraan Program JKN, Sekdakot Mojokerto Bilang Begini
Kordinator aksi, Hamdan Arif dalam orasinya menyatakan, rencana pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan merupakan bentuk kebijakan yang tak pro rakyat.
"Tindakan gotong royong di BPJS Kesehatan tidak ada lagi. Pemerintah akan membebankan iuran kepada masyarakat dengan kenaikan mencapai 100 persen. Seharusnya negara mampu menjamin perlindungan kesehatan bagi rakyatnya, bukan malah membebani iuran yang terus naik," teriaknya.
Hamdan meminta rencana kenaikan BPJS Kesehatan itu dibatalkan. Alasannya, BPJS Kesehatan masih bisa menggunakan asetnya untuk investasi, sehingga tidak sampai membebani masyarakat.
"Pemerintah bisa mengelola aset BPJS Kesehatan untuk investasi. Hal ini sesuai Undang-Undang BPJS dan PP Nomor 87 Tahun 2013 tentang pengelolaan aset jaminan sosial kesehatan, " terangnya.(hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News