​Gubernur Khofifah: Industri Unggulan Jatim Mamin, Tekstil, Produk Tekstil, dan Alas Kaki

​Gubernur Khofifah: Industri Unggulan Jatim Mamin, Tekstil, Produk Tekstil, dan Alas Kaki Gubernur Khofifah saat memaparkan Rencana Pembangunan Industri Provinsi Jatim (RPIP) saat menghadiri Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah (Rakorpusda) dan Bank Indonesia (BI) yang digelar di Gedung Thamrin, BI, Jl. MH. Thamrin No. 2, Jakarta, Rabu(4/9) sore. foto: istimewa/ bangsaonline.com

“Dari klaster-klaster tersebut masih banyak area yang memungkinkan masuknya investor, baik dalam maupun luar negeri. Apalagi kawasan ini juga sudah didukung dengan kapasitas listrik yang memadai, pengolahan limbah, tinggal koneksitas antar kawasan agar lebih efektif efisien,” terang Khofifah sembari mengimbuhkan saat ini juga tengah diperluas pengembangan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER).

Terkait penerapan Online Single Submission (OSS), gubernur khofifah menegaskan, pentingnya melakukan evaluasi penyempurnaan dan penelaahan kembali terutama tetkait rekomendasi dinas dan kementerian teknis yang seringkali membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Rekomendasi-rekomendasi yang bisa didapatkan baik dari daerah dan kementrian teknis bisa kita urai. Mana yang bisa dipangkas mana yang wajib. Sehingga, OSS bisa memberikan signifikansi terhadap kemungkinan PMA maupun PMDN untuk berinvestasi lebih mudah dan cepat dengan regulasi yang tetap bisa memberi kepastian hukum,” pungkasnya.

*Hasilkan Enam Langkah Strategis Untuk Penguatan Industri Manufaktur*

Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan Rakorpusda ini digelar dengan tujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan didorongnya perkembangan industri manufaktur. Oleh sebab itu, telah disepakati enam langkah strategis antara Pemerintah, Pemda dan BI untuk akselerasi penguatan industri manufaktur.

Dijelaskan, langkah pertama yang disepakati yaitu menciptakan efisiensi pengiriman logistik. Efisiensi ini akan dilakukan melalui pembangunan infrastruktur baik primer maupun pendukung. Kedua, pemerintah sepakat untuk menjaga momentum iklim investasi nasional. Langkah yang akan dilakukan ialah dengan menjalankan sistem Online Single Submission (OSS) 1.1.

Langkah ketiga, lanjutnya pemerintah akan mendukung harmonisasi regulasi dan program kebijakan untuk meningkatkan produktivitas industri. Langkah selanjutnya, pengembangan industri manufaktur akan dilakukan dengan mendukung kelancaran sistem pembayaran melalui beberapa instrumen. Diantaranya melalui perluasan kerjasama Local Currency Settlement untuk perdagangan internasional dengan dua negara mitra untuk investasi di Malaysia dan Thailand.

Ia menambahkan, untuk langkah kelima, pihaknya akan mendorong pembiayaan melalui pembiayaan yang berwawasan lingkungan (green financing) melalui pelonggaran loan to value (LTV) dan uang muka. Serta pelebaran Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan perluasan cakupan komponen sumber pembiayaan.

Untuk langkah terakhir, pemerintah akan fokus memasarkan produk-produk industri manufaktur ke negara lain melalui perjanjian perdagangan. Seperti halnya percepatan ratifikasi Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, antara lain Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, sekdaprov Sumatra Selatan dan Banten yang merupakan lima wilayah sentra industri di Indonesia, juga pejabat di lingkup BI, serta perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (tim) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO