DPRD Kota Malang Target Tuntaskan Pembentukan AKD dan Bahas R-APBD September Ini

DPRD Kota Malang Target Tuntaskan Pembentukan AKD dan Bahas R-APBD September Ini Ketua DPRD Kota Malang Sementara I Made Riandiana Kartika, saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com di kantor DPRD Kota Malang. foto: IWAN IRAWAN/BANGSAONLINE

MALANG, BANGSAONLINE.com - Ketua Sementara DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menargetkan menyelesaikan pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD) dan penetapan pimpinan DPRD definitif, rampung bulan September 2019.

Made menyebutkan, saat ini baru ketua fraksi yang sudah ditetapkan. Yakni terdiri dari 6 fraksi, meliputi Ketua F-PDIP dijabat oleh Eko Herdiyanto. F-Gerindra dijabat Joko, F-PKS dijabat Trio Agus P, F-PKB dijabat Farih Sulaiman, F-Damai gabungan dari Partai Demokrat, PAN dan Perindo diketuai oleh Imron M, serta F-Golkar, Nasdem, dan PSI dijabat oleh Retno Sumarah.

Sementara terkait penetapan Ketua DPRD dan Wakil Ketua definitif, Made menegaskan pihaknya masih menunggu surat rekomendasi dari masing-masing parpol yang berhak mendapat jatah pimpinan. Sampai saat ini, ada dua orang yang masih menunggu surat rekomendasi dari DPP.

"Namun dua partai lainnya sudah ditunjuk oleh DPP, seperti PKB menunjuk Abdurrahman sebagai Wakil Ketua. Demikian halnya PKS menunjuk oleh Asmualik. Sedangkan dari PDIP dan Gerindra masih menunggu surat rekomendasi dari DPP. Akan tetapi kami berkeyakinan pada 5 September 2019 mendatang, semuanya sudah terkondisikan," tegas Made yang juga Ketua DPC PDIP Kota Malang ini, Minggu (01/09).

Sedangkan untuk Alat Kelengkapan Dewan (AKD) seperti Komisi, BK, Banggar, Bappeda, dan lainnya, pria asli Bali ini menargetkan rampung sebelum tanggal 20 September 2019.

"Kami bersama 44 anggota DPRD lainnya di atas tanggal 20 September 2019 sudah harus memulai sidang paripurna, khususnya membahas R-APBD tahun 2020," tambahnya.

"Perlu diketahui, perkiraan pelantikan ketua DPRD Kota Malang akan dilaksanakan pada tanggal 15 September 2019 mendatang. Setelah itu tanggal 24 September 2019, kami (ketua) mengikuti pendidikan Lemhanas (lembaga pertahanan nasional) selama dua bulan, di Kota Bandung," terang Made.

Ia menjelaskan, pendidikan Lemhanas itu dalam rangka pendalaman dan pelatihan tentang kepemimpinan dan ketahanan, termasuk pemahaman manajerial di sebuah kelembagaan. "Kami sebagai calon pemimpin dituntut untuk memahaminya sekaligus menguasainya," pungkasnya. (iwa/thu/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO