​Terindikasi HTI, Mahfud MD Minta TNI Pecat Enzo Zenz Allie dari Calon Taruna Akmil

​Terindikasi HTI, Mahfud MD Minta TNI Pecat Enzo Zenz Allie dari Calon Taruna Akmil Tangkapan layar yang diduga foto Enzo Zenz Allie dalam akun facebook yang diduga miliknya yang kini sudah dihapus. foto: facebook

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pakar tata negara Prof Dr Mahfud MD minta segera memecat Enzo Zenz Allie yang lolos sebagai calon prajurit taruna Akademi Militer (Akmil) karena terindikasi pro dan simpatisan organisasi terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia (). Ia menilai telah kecolongan.

"Kalau menurut saya iya dong (dicopot). Menurut saya (Enzo) tidak memenuhi syarat awal itu, melanggar prasyarat kalau memang gerakannya seperti itu. Tapi terserah lah mau diapain. Saya kira yang bersangkutan juga tidak akan kerasan," kata Mahfud MD kepada para jurnalis di Yogyakarta, Jumat (9/8/2019).

Ia menilai telah kecolongan. "Kecolongan menurut saya," kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Padahal dikenal sebagai lembaga sangat ketat. " itu kan lembaga yang dikenal ketat ya, dikenal ketat tahu rekam jejak, kakeknya (Enzo) siapa, kegiatannya apa, ternyata ini lolos di Akmil. Sampai diberi penghargaan kehormatan khusus oleh Panglima, diajak wawancara khusus," kata Mahfud MD seperti dilansir detik.com.

Apa Enzo berbahaya? "Berbahaya atau ndak, tetapi () kecolongan, gitu aja. Seakan-akan tidak tahu bahwa anak ini luar biasa, artinya digerakan-gerakan yang berbau radikal, ibunya juga bagian dari itu, masak ndak tahu," tuturnya.

(Facebook)

Seperti viral di medsos, Enzo adalah blasteran. Ayahnya, Jean Paul Francois asal Prancis, sedang ibunya bernama Siti Hadiati Nahriah asal Sumatera Utara. Ia lahir di Prancis. Tapi setelah ayahnya meninggal ibunya membawa ke Indonesia. Mereka tinggal di Serang Banten Jawa Barat.

Enzo tiba-tiba popular setelah Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto mengajak dialog dalam bahasa Perancis. Dialog itu terjadi saat Sidang Pantukhir di Akmil Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (2/8/2019) lalu.

Enzo Allie yang berdarah campuran Sunda dan Prancis itu menjawab pertanyaan Panglima . Ketika ditanya ia berasal dari mana, Enzo menjawab:

“Je suis Indonésien, ma mère Sundanese, mon père Français [Saya orang Indonesia, ibu saya orang Sunda, ayah saya orang Perancis].”

“Sundanaise? [Orang Sunda?],” tanya Marsekal Hadi Tjahjanto.

“Oui, Monsieur [Iya, Tuan],” jawab Enzo Allie.

Panglima bertanya lagi kepada Enzo Allie, kali ini dengan bahasa Indonesia,

“Kamu ingin jadi apa?”

“Siap, infanteri komando,” jawab Enzo Allie..

Namun setelah dialog itu viral muncul respon dari warganet. Di antaranya akun Facebook Salman Faris. Ia mengupload foto sosok mirip Enzo Allie membawa bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang identik dengan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (), ormas terlarang yang dianggap mau mengganti ideologi Pancasila dengan . Tak pelak, publik menuding Enzo simpatisan .

“Penasaran dengan sosok Enzo Allie. Remaja belasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota . Iseng nyari akun FB-nya, wah ngeri-ngeri sedap juga rupanya. Anak ini bersama ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Allie terindikasi kuat sebagai simpatisan . Pendukung Khilafah dan anti pemerintah. Kalau ayahnya sendiri yang berkebangsaan Prancis, menurut informasi telah wafat. Bukan apa-apa, sekedar untuk kewaspadaan saja. Jangan sampai "memelihara" anak ular.” tulis akun Salman Faris (6/8/2019)

Akun Salman Faris selain mengingatkan agar tak memelihara anak ular juga menunjukkan beberapa tangkapan layar yang disebut dari akun Facebook milik Enzo Allie dan ibunya. Diantaranya beberapa bendera hitam bertuliskan tauhid.

Pengguna akun Facebook Salman Faris juga menyertakan alamat Facebook milik Enzo dan ibunya.

Namun ketika bangsaonline.com melacak alamat Facebook tersebut ternyata telah dihapus.

Yang pasti, kini foto-foto yang disebut-sebut dari akun Enzo dan ibunya beredar luas di media sosial. Dari status dan foto-foto yang beredar – terutama dari akun Hadiati Basjuni Alllie yang disebut sebagai ibu Enzo – banyak sekali yang pro dan mencela Jokowi dan bahkan minta Banser dibubarkan. “Bubarkan Banser,” demikian di antaranya.

Seperti dilansir Solopos.com, warganet pun berkomentar ramai.. "Gimana ini Pusat Penerangan , kok bisa kecolongan gini?" tulis pengguna akun Facebook Ferra Jo.

"Apakah BIN tidak terlibat melakukan Deteksi di awal bagi calon ya?" tanya pengguna akun Facebook Debora Nugrahesti.

"Viralkan! Pak Presiden Joko Widodo apakah intelegent dan jenderal bapak kecolongan?" imbuh pengguna akun Facebook S Irwansyah.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu langsung bereaksi. Menurut dia, tak ada toleransi bagi tentara yang terindikasi radikal atau mengusung ideologi selain Pancasila.”Sekarang banyak (masalah) yang begini-begini. Ndak boleh lagi. Harus dilitsus, terutama masalah Pancasila. (Menjiwai) Pancasila apa tidak karena tentara itu menjalankan Pancasila,” kata menantu mantan wakil presiden Try Sutrisno itu kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Ia menuturkan sudah ada beberapa orang dikeluarkan dari Universitas Pertahanan karena terindikasi radikal. ”Kalau benar, saya suruh berhentikan. Enggak ada urusan,” tegasnya sembari mengatakan bahwa sikap tegas juga berlaku bagi tentara yang sudah berdinas. Artinya, kalau berideologi di luar Pancasila harus dipecat.

Sementara Kepala Pusat Penerangan Mayor Jenderal Sisriadi mengatakan, masih memeriksa dan mendalami informasi tersebut. Menurut dia, melibatkan Badan Intelijen Strategis (BAIS) guna menelusuri kebenaran kabar mengenai Enzo Zenz Allie yang disebut terindikasi simpatisan .

"Jadi gini, yang masalah Enzo itu yah kami sudah mendalami khusus yang ini yah, khusus masalah ini," kata Sisriadi, Rabu (7/8/2019) dikutip CNN Indonesia. (tim)

Lihat juga video '3 Prajurit TNI Gugur Akibat Baku Tembak di Papua':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO