Tuntut Stop Impor Garam, Ratusan Massa di Pamekasan Demo PT Garam

Tuntut Stop Impor Garam, Ratusan Massa di Pamekasan Demo PT Garam Massa saat melakukan aksi demo dan membakar ban serta memblokade akses jalan dengan tumpukan garam yang mereka bawa.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan masyarakat Desa Pandan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, melakukan aksi demo terhadap Persero yang dikawal aktivis dan juga mahasiswa Pamekasan, di Desa Pandan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Jumat (12/07/19).

Ratusan massa yang sempat dicegat di pintu akses masuk Persero oleh personel kepolisian dari Polres Pamekasan, tetap memaksa masuk ke lingkungan kantor Persero.

Namun sejumlah massa itu tetap ingin memaksa masuk ke kantor Persero Pamekasan yang dari akses pintu masuk masih berjarak sekitar 3,5 km

Dalam tuntutannya, massa meminta untuk stop impor garam dan segera naikkan harga garam. Dan yang paling mendesak, mereka meminta pembebasan untuk sewa lahan petani garam di Desa Pandan agar dikelola oleh masyarakat Desa Pandan sendiri dan bukan dikelola oleh orang luar.

Menurut Korlap Aksi, Hendra Gobang mengatakan, sewa untuk lahan di Persero Pamekasan dibanderol sebesar Rp 6 juta satu petak lahan garam. "Selama ini hasil dari sewa lahan bagi masyarakat Pandan tidak merasakan hasilnya," ujar Hendra.

Hendra menambahkan, malah akses jalan di desa mereka rusak berat akibat truk pengangkut garam keluar masuk ke Persero.  Bahkan menurut mereka masyarakat yang sudah membayar sewa lahan sampai saat ini belum bisa menggarap lahan garam.

"Malah mereka membayar pada 3 bulan yang lalu, namun sampai saat ini mereka belum boleh menggarap lahan dari Persero," tuturnya.

Kadiv (Kepala divisi) Keamanan Persero Sentot Wahyu Hidayat yang menemui para pendemo menjelaskan, kalau harga garam regulasinya dari pemerintah.

"Sedangkan adanya tehnis penggarapan sewa lahan yang belum bisa dikelola itu bukan wilayah kami, nantinya kami akan melaporkan kepada manajemen," kilah Sentot yang kemudian buru-buru menghindar.

Massa yang ingin menemui Direktur Persero namun tidak berhasil mengancam akan menutup akses jalanan masuk ke Persero.

Bahkan apabila tuntutan mereka tidak di penuhi mereka meminta Direktur Persero Pamekasan harus mundur dari jabatannya.

Pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi, massa sempat bentrok dengan aparat, karena massa memaksa masuk dan saling dorong. Akhirnya mereka yang merasa kecewa karena tidak ditemui pimpinan Persero, akhirnya mundur dan melakukan bakar ban dan mblokade jalan akses masuk ke Persero dengan tumpukan garam yang mereka bawa. (err/ian)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO