Mantan Rektor Al Azhar Beri Ceramah Ilmiah di Senori Tuban

Mantan Rektor Al Azhar Beri Ceramah Ilmiah di Senori Tuban Mantan Rektor Kampus Al Azhar, Kairo, Mesir, Prof. Dr. Ibrahim Sholeh As Sayyid Sulaiman Al Hud-Hud saat menyampaikan paparan. foto: ISTIHAR/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Mantan Rektor Kampus Al Azhar, Kairo, Mesir, Prof. Dr. Ibrahim Sholeh As Sayyid Sulaiman Al Hud-Hud memberikan ceramah ilmiah tentang sejarah peradaban dan keagamaan Islam di perguruan tinggi berbasis pesantren Ma'had Aly Al Hasaniyyah Sendang, Kecamatan Senori Tuban, Jum'at (5/7).

Kuliah umum tersebut dikemas dengan "Muhadloroh dan Dialog Bersama" yang dihadiri segenap civitas akademika Ma'had Aly dan mahasantri, beserta tamu. Dialog berlangsung dengan komunikatif dan interaktif. Pasalnya, Prof Ibrahim menyampaikan paparannya menggunakan dua bahasa, yakni Arab dan Indonesia.

Ia menyampaikan tentang problematika sosial yang berkembang di kalangan umat Islam di Dunia. Khususnya, degradasi pondasi adab di kalangan pemuda yang mulai terkikis oleh tradisi modern. Menurutnya, hal itu dapat meruntuhkan citra Islam di mata dunia.

"Islam di Asia tenggara berbeda kulturnya dengan timur tengah. Namun, problem yang dihadapi sekarang oleh umat Islam adalah terdegradasinya peran pemuda-pemudi dalam membangun peradapan Islam itu sendiri," ujarnya.

"Fakta historis sejarah mencatat peradaban Islam di masa kejayaannya dalam perkembangan Islam tidak lepas dari pemikiran dan pribadi para pemuda. Semisal, sejarah dan peradaban Islam di masa kejayaannya ditandai dengan penahlukkan kota constantinopel di Spanyol. Pada saat itu dilakukan oleh jenderal muda (21) bernama Sultan Mehmed II. Di situlah adanya para pemuda yang menggambarkan pribadi kuat, pemimpin hebat, dan tawadhu'," paparnya.

Prof. Ibrahim menarik benang merah terkait sejarah peradaban kejayaan Islam dengan singkat cerita oleh lawan dari negara-negara Eropa. Ia juga memaparkan penyebab runtuhnya kejayaan Islam dari peralihan era post modern ke era modern sehingga terjadi kemunduran generasi islam. Menurutnya, hal itu terjadi karena negara-negara non muslim mengutus telik sandinya untuk memata-matai kekuatan pemuda Islam saat itu.

"Kompleksitas problem sosial di kalangan pemuda-pemudi ini menjadikan dirinya lupa sebagai penerus kepemimpinan dan dakwah islam," tuturnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO