SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dua dentuman keras terdengar di Perairan Utara Jawa , disusul oleh Bubble Effect (efek gelembung) yang ditimbulkan dari ledakan ranjau yang dinetralisasi oleh Satuan Kapal Ranjau Koarmada II.
Tahap netralisasi tersebut menjadi akhir dari rangkaian Latihan Peranjauan TA 2019 yang dilaksanakan Satran Koarmada II pada akhir Juni lalu.
BACA JUGA:
- Koarmada II Pelajari Pengaruh Lingkungan Perang Anti Kapal Selam, Ini Tujuannya
- Menggelegar, Dentuman Meriam KRI Hasan Basri Pecahkan Kesunyian Laut Jawa
- Pangkoarmada II Ajak Kapolda Jatim Keliling KRI Bima Suci, Kapal Layar Kebanggaan Bangsa
- Satgas OBS 2020 Sambut Tahun Baru 2021 di Geladak KRI Bima Suci
Dengan tema “Koarmada II Melaksanakan Latihan Peranjauan di Perairan Utara Jawa Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Laut“, Latihan Peranjauan TA 2019 dipimpin oleh Dansatran Koarmada II Kolonel Laut (P) Bambang Kuncoro, ST, MSi, yang juga Wadir Latihan Peranjauan dimulai dengan tahap Gladi Posko, Drill Pangkalan, dan Manuver Lapangan.
Latihan ini, menurut Wadirlat Kolonel Laut (P) Bambang Kuncoro, ST, MSi, merupakan wahana uji Doktrin dan Taktik Peranjauan serta penggunaan Senjata Ranjau TNI AL.
Lebih lanjut Bambang Kuncoro mengatakan, pada Latihan peranjauan kali ini, Satran Koarmada II melibatkan 2 KRI kelas Buru Ranjau, yakni KRI Pulau Rengat-711 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Mufianto Machfud, dan KRI Pulau Rupat-712 dengan komandan Letkol Laut (P) Khalimul Khakim.
Juga ada 1 KRI kelas Penyapu Ranjau yakni KRI Pulau Rimau-724 dengan komandan Mayor Laut (P) Marthen Roy T. Selain itu ikut bergabung 2 pesawat udara Cassa NC-212 dari Puspenerbal TNI AL.