PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Batik Klampar Pamekasan yang sudah memasyarakat di Kabupaten Gerbang Salam mempunyai nilai lebih di tangan desainer kondang Indonesia, Embran Nawawi. Di tangannya, batik tersebut dipasarkan ke tingkat nasional, bahkan ke mancanegara seperti Brunai Darussalam dan Laos.
Embran Nawawi yang sudah sering mengadakan fashion show ke berbagai kota besar di Indonesia dan mancanegara tersebut memakai bahan dasar batik Klampar untuk rancangan bajunya.
"Kita buat batik in fashion, jadi tiap rancangan baju ada ciri khas batik yang 80 persen kita pakai batik Klampar," ujar Embran Nawawi yang sudah melekat dengan desainer fashion batiknya.
"Mulai tahun 2015 sampai 2019 ini, kita ekspos batik Klampar. Bahkan negara seperti Laos dan Brunai sangat respek dengan rancangannya yang menyelipkan batik Klampar. Kita coba padukan batik Klampar untuk memberikan kesan indah di rancangan yang kita buat," tuturnya saat mengunjungi desa Klampar untuk memesan batik yang dia inginkan.
"Batik Klampar itu batik kebanyakan, tetapi kita coba buat variasi untuk membikin para pecinta batik menjadi tertarik," tambahnya.
Embran Nawawi yang kondang dengan desainer batik tersebut tertarik pada batik Klampar setelah nama desa Klampar terkenal sebagai sentra batik terbesar di Kabupaten Pamekasan. "Jadi saat datang ke Pamekasan langsung menuju Desa Klampar," ungkapnya.
Desainer atau fashion conveyor ini mengaku ingin mengedukasi masyarakat tentang filosofi batik. Pria asal Surabaya yang juga fashion conceptor ini juga mengungkapkan beberapa masalah terkait batik, seperti minimnya pemahaman tentang sejarah dan teknik batik.
Untuk itu, desainer yang lahir pada 5 Juli 1971 itu menggagas Delicious Batik yang saat ini msaih mengangkat batik dari Madura dan dikenalkan kepada masyarakat. Ia berkeinginan menjadikan batik bisa tampil fashionable di zaman modern saat ini.
Alumni Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Design Indonesia Bandung, STISI dan Art & Design University, majoring Textile and Fashion Design ini mengaku sangat mencintai dunia fashion. Embran memulai karirnya sejak tahun 1996 sebagai Fashion Design Assistant Carmanita di Jakarta.
Bagi Embran, fashion itu adalah bagaimana tampil keren dan memberikan kesan berkualitas secara personal. Lalu bagaimana cara tampil fashionable di zaman modern ini, dan bagaimana terlihat berkualitas tapi tak mahal.
"Kita masih menjajaki kerja sama dengan Pemkab Pamekasan untuk lebih mengangkat batik Klampar di mancanegara," pungkasnya. (err/dur)