Ciptakan SDM Unggul Melalui Pendidikan Karakter, Organisasi Mahasiswa Unusida Gelar Kajian

Ciptakan SDM Unggul Melalui Pendidikan Karakter, Organisasi Mahasiswa Unusida Gelar Kajian Panitia acara Bersama narasumber Drs. H. Mustain Baladan, M.Pd.I foto bersama.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Organisasi Internal (HMJ PGSD, HMJ PBI, BEM FKIP) dan Eksternal (PMII Rayon Songo Wolu) Universitas Nahdlatul Ulama' Sidoarjo (Unusida), bekerja sama mengadakan Kajian Pendidikan dengan tema “Pendidikan Karakter dalam Mewujudkan Cita-Cita Perjuangan Kemerdekaan Indonesia dengan Balutan Suci Ramadhan” pada tanggal 18 Mei 2019, bertempat di Ruang Seminar Unusida, Sidoarjo.

Kajian Pendidikan tersebut menghadirkan narasumber, Drs. H. Mustain Baladan, M.Pd.I
(Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sidoarjo Periode 2014-2018).

Selain organisasi internal dan eksternal Unusida, acara ini dihadiri pula oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Sejumlah Mahasiswa dari fakultas selain FKIP juga hadir mengikuti acara ini.

Menurut Febriyanti Ryan Ariyani (Ketua PMII Rayon Songo Wolu), acara tersebut diadakan guna membangun sikap profesional guru yang memprioritaskan moral peserta didik serta kewajiban dan tanggungjawab pendidik.

Sementara dalam paparannya, Mustain Baladan menyatakan bahwa Indonesia telah memiliki modal awal untuk menjadi Pusat Pendidikan dan Peradaban Dunia. “Sebagai salah satu indikator, negara Indonesia potensial bisa jadi contoh peradaban dunia; adalah penerapan profesionalitas guru dengan kemampuan dan motivasi dan peserta didik yang mandiri dengan kurikulum yang ada,” papar Mustain Baladan.

"Sehingga, ini menjadi tantangan kita semua untuk dapat menjaga dan mewujudkan seidealnya pendidikan di Sidoarjo khusunya," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Mustain Baladan juga memberikan motivasi pengalaman hidup dirinya. Ia mengaku selalu aktif dalam berorganisasi guna membentuk pribadi yang cakap dan bisa diimplementasikan kepada masyarakat. 

Sedangkan, Siti Puada selaku Ketua Gubernur BEM FKIP menegaskan bahwa Pendidikan adalah dasar ilmu pengetahuan seseorang guna mewujudkan masa depannya. Dengan pendidikan yang berkarakter, maka etika atau moral seseorang tidak akan melupakan akhlakul karimahnya.

"Pendidikan karakter wajib ada dan diterima setiap peserta didik dengan pengamalan nilai-nilai nasionalis, agamis, dan tradisionalis," ujar Nofelia Pastika W, Ketua Himaprodi PGSD.

Sedangkan menurut Moh. Ismail selaku Ketua Himaprodi PBI, Pendidikan Karakter tidak harus tradisionalis saja, namun juga harus lebih menerima budaya asing yang dapat memajukan peradaban negara Indonesia. (cat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO