Surah Ibrahim, Antara Kiai dan Koki

Terjemahan Surah Ibrahim : 1-3

Alif laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (14: 1)

Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih. (14: 2)

(yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. (14: 3)

General Review

Surah Al – Ra’d

Ini tidak menyarikan isi kandungan surah al-ra’d, karena seluruh kata dalam Alquran adalah sari yang punya makna. Dalam acara seremoni, di mana ayat-ayat suci Alquran dibaca sebagai pembuka, acap kali ditampilkan terjemahannya ke dalam bahasa indonesia yang diistilahkan dengan “sari tilawah”.

Maksudnya sebatas menyajikan petikan pesan dari ayat-ayat yang dibaca. Tidaklah berarti terjemah itu adalah sari, sementara sisanya adalah ampas yang tak berguna. Alquran bukan buah kelapa yang bisa diperas santannya, melainkan kalam suci yang masing-masing hurufnya punya arti.

Ini sekedar mengedepankan pelajaran gelondongan dari keseluruhan pesan surah al-Ra’d yang sudah kita kaji. Surah Petir yang posisinya menyela di tengah-tengah deretan surah bertitel nama para nabi, yakni : surah Yunus, Hud, Yusuf, al-Ra’d, lalu surah Ibrahimsungguh menarik untuk dicermati. Ada apa Tuhan menyelipkan persoalan petir di tengah-tengah kisah para nabi?”. Allah a’lam.

Yang nampak adalah :

Pertama, tipologi empat nabi tersebut terkait kondisi umat yang dipimpinnya, masing-masing nampak berbeda. Era Yunus A.S. yang frustasi dan minggat, sementara kaumnya sudah bertobat merindukan Yunus kembali berdakwah di tengah-tengah mereka.

Kali ini tidak hanya kaumnya yang dihukum, bahkan sang Nabi juga dikenai teguran dari Tuhan. Mendekam beberapa waktu di perut ikan di lautan dalam. Pelajaran bagi para juru dakwah, kiai, ustadz, pendidik agama agar jangan mengeluh, apalagi frustasi.

Lain dengan nabi Hud A.S. di mana kaumnya durhaka banget dan langsung ditumpas. Pelajaran bagi kita, jangan menyakiti orang-orang shalih, Tuhan bisa tidak terima dengan itu. Lalu nabi Yusuf A.S. yang cenderung bergaya flamboyan tapi tegar. Dari kecil sudah harus mandiri dan merintis karier sesuai kemauan sendiri.Dakwahnya sangat taktis, menyusup dalam kekuasaan, hingga bisa mengambil kekuasaan. Tak ada kisah azab-azaban di era ini.

Kedua, sebelum berutur dalm surah Ibrahim, Tuhan menyelipkan persoalan petir yang sejatinya tidak sekedar berbicara petir, melainkan banyak hal. Termasuk keajaiban alam yang tak terjangkau oleh akal manusia seharusnya bisa mengantarkan mereka menuju keimanan lewat membaca fenomena alam. Kedahysatan petir, kilat, awan kelam, malaikat disatukan bak monster elektrik yang mengerikan dan siap meluluhkan apa saja dan siapa saja.

Pada surah al-Ra’d ini tidak ada satupun nama nabi yang disebut agar pesan yang disebar bersifat universal dan umum. Dipersilahkan berbuat apa saja, tapi Tuhan sudah memberi bimbingan dan sudah pula menetapkan adanya hari pembalasan.

Lalu surah Ibrahim, seorang bocah yang lahir di tempat pengasingan hingga tak pernah dengar informasi apa apa. Begitu keluar dari habitatnya, yang lebih dahulu ada di benak Ibrahim bukanlah mencari kehidupan, melainkan mencari Tuhan. Mulailah dia menyeleksi planet angkasa, bintang, bulan dan matahari untuk dijadikan Tuhan sesembahan, tapi semuanya tidak lulus. Ibrahim muda, akhirnya menemukan Allah SWT sebagai Tuhan satu-satunya.

Ibrahim, akhirnya mencapai derajat tinggi sebagai kekasih Allah, khalilullah. “Hai Ibrahim, tahukah kamu apa alasanKu memilih kamu sebagai kekasihKU ?”. Ibrahim menjawab :” tidak”. Allah SWT :” li ann al-‘atha ahabb ilaik min al-akhdz”. Karena kamu sangat menyukai “memberi” daripada “menerima”. Jiwa pengorbananmu sungguh jauh lebih besar dari pada mental berharapmu menerima sesuatu.

Nah, surah al-Ra’d yang menyela tersebut berfungsi sebagai pengantar sekaligus menitipkan pesan :” hai umat manusia, cukuplah belajar dari masa lalu dan capailah keimanan tingkat tinggi seperti dimiliki oleh Ibrahim A.S.”. Dengan ini, ngaji kita surah al-Ra’d selesai dan insya Allah lanjut ke surah Ibrahim.

Surah Ibrahim, Antara Kiai dan Koki

Terjemahan Surah Ibrahim : 1-3

Alif laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (14: 1)

Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih. (14: 2)

(yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. (14: 3)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO