Gandeng Alfamart, PWI Sidoarjo Belajar Soal Bisnis Ritel Modern

Gandeng Alfamart, PWI Sidoarjo Belajar Soal Bisnis Ritel Modern PAPARAN: Narasumber saat memberikan materi dalam Upgrading Bisnis Ritel Modern yang digelar PWI Sidoarjo dan Alfamart, Senin (29/4). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo berupaya menambah wawasan ekonomi. Didukung PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (), PWI Sidoarjo menggelar Upgrading Bisnis Ritel Modern, di Training Center Branch Sidoarjo, Gedangan, Senin (29/4).

Branch Manager Sidoarjo, Andon Swasono Putro mengatakan, keberadaan ritel modern di tengah masyarakat, tidak saja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun juga bersinergi dengan pedagang ritel tradisional. “Agar bisnis kita tumbuh bersama,” cetusnya saat membuka acara.

Andon menambahkan, kebanyakan toko tradisional tutup salah satunya karena dikejar sales kanvaser yang menawarkan produk baru. Padahal produk baru itu belum tentu laku, sehingga membuat toko menjadi tutup. “Karena itu membantu toko tradisional mengembangkan usahanya melalui program pendampingan,” bebernya.

Program pendampingan itu, mulai pelatihan manajemen hingga suplai barang. Sehingga pemilik toko tradisional tidak perlu buang waktu karena stok barang yang dijual sudah disuplai. Di sela acara ini, juga diberikan materi soal diet kantong plastik.

Per 1 Maret 2019, bersama anggota Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) kembali menerapkan program Kantong Plastik Tidak Gratis (KPTG). “Kami berkomitmen menjadi ritel go green yang ikut berjuang menyelamatkan lingkungan,” imbuh Corporate Communication , Ame Dwi Pramesti.

Sementara itu, Member Relations Manager Sidoarjo, Kudianto menjelaskan cara mengelola ritel UKM dengan pendekatan ritel modern. Di antaranya harus jeli mengelola persediaan. “Harus kita tentukan produk apa yang akan kita jual, yakni produk yang permintaannya banyak, dibeli lebih dari 60 persen pelanggan kita,” bebernya.

Selain itu, menjual produk yang memiliki keuntungan besar, yakni meraup untung lebih dari 30 persen. Cara lainnya, memperhatikan display barang. “Merek barang ditaruh menghadap ke depan. Produk disusun agar terlihat penuh. Cek tanggal kadaluwarsanya, dan barang dipajang agar mudah dilihat pembeli,” urainya.

Kudianto juga membagikan sejumlah tips agar usaha ritel kecil bisa berkembang. Yakni memisahkan modal dan keuntungan, memisahkan kebutuhan usaha dengan keperluan pribadi, menertibkan waktu buka dan tutup warung. “Biar calon pembeli dapat kepastian kalau mau datang,” tandasnya. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO