Marak Perburuan Benur di Tamperan Pacitan, Nelayan Lokal Ancam Gelar Aksi Demo

Marak Perburuan Benur di Tamperan Pacitan, Nelayan Lokal Ancam Gelar Aksi Demo ILUSTRASI: Nelayan di Pacitan.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Aksi perburuan baby lobster di wilayah perairan masih marak terjadi. Bahkan belakangan, aksi illegal fishing terhadap satwa yang dilindungi tersebut diduga tengah berlangsung di perairan Gelon Kecamatan Kebonagung hingga wilayah perairan Tamperan Kelurahan Sidoharjo Kecamatan .

Informasi yang dihimpun, aksi penangkapan benur tersebut diduga dilakukan oleh nelayan sekitar. Mereka melancarkan aksi melanggar hukum tersebut sejak pukul 16.00 WIB hingga menjelang waktu Subuh. Aksi perburuan anak lobster tersebut banyak merugikan nelayan lokal. Sebab ikan-ikan yang mestinya mudah ditangkap namun bermigrasi di bawah karang lantaran takut terkena sinar lampu yang dibawa nelayan pencari benur.

"Aksi perburuan benur itu dilakukan mulai Pelabuhan Gelon sampai menara mercusuar. Yang banyak wilayah timur. Aksi tersebut sudah lama berlangsung, namun belum ada langkah tegas dari aparat. Kalau ada perahu membawa karung goni dan genset, itu jelas nelayan yang hendak berburu benur," ujar salah seorang nelayan lokal yang meminta tidak ditulis jati dirinya, Selasa (19/3).

Menurutnya, hasil tangkapan benur tersebut dijual ke dua pengepul yang ada di . Satu di antaranya berinisial N yang beralamatkan di lingkungan Temon Kelurahan Ploso, . Dan satunya lagi berinisial B yang beralamatkan di Tamperan.

"Mereka melakukan transaksi di seputaran pelabuhan Tamperan. Sekalipun hanya sebotol air minum kemasan, namun benur-benur yang ditangkap itu bernilai jutaan rupiah. Anak lobster tersebut dijual ke pedagang besar yang ada di Panggul dan Trenggalek," jelasnya pada pewarta.

Terkait hal ini, sejumlah nelayan lokal berencana menggelar aksi unjuk rasa kalau tidak secepatnya ada tindakan dari petugas. "Kami akan demo kalau aksi penangkapan benur tersebut tidak segera dihentikan," ancam nelayan ini.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO