SAKIP Bikin Lamongan Mampu Efisiensi Anggaran Rp 26 Miliar

SAKIP Bikin Lamongan Mampu Efisiensi Anggaran Rp 26 Miliar Bupati Muara Enim, Ahmad Yani saat menyerahkan cinderamata pada Bupati Fadeli.

Padahal menurut dia, Muara Enim sudah melakukan berbagai langkah perubahan proses bisnis, cascading, penyusunan anggaran serta monitoring dan evaluasi.

Dia berharap kunjungannya ke Lamongan itu akan ditindaklanjuti dengan sebuah MoU sebagai payung hukum kerjasama. Untuk selanjutnya MoU tersebut akan ditindaklanjuti masing-masing perangkat daerah.

Bupati Fadeli mengungkapkan pencapaian SAKIP A adalah hasil kerjasama dan kerja keras seluruh perangkat daerah di Pemkab Lamongan.

Dikatakan Fadeli keadaan awal Lamongan sama dengan Muara Enim. “Dengan komitmen penuh, Kami melakukan sembilan langkah implementasi SAKIP. Mulai dari penandatanganan perjanjian kinerja, pencanangan zona integritas sampai dengan pendampingan dan asistensi, baik dari Biro Organisasi Propinsi Jawa Timur maupun Kemenpan dan RB,” jelas Fadeli.

Pencapaian SAKIP A Pemerintah Kabupaten Lamongan tidak dilakukan dalam semalam. Nilai SAKIP Lamongan bahkan pernah menjadi yang terendah di Jawa Timur.

Pada Tahun 2010, nilai SAKIP Lamongan masih C dengan angka 38,15, tahun 2012 nilai SAKIP C dengan angka 42,94, tahun 2013 nilai SAKIP C dengan angka 47,16, DAN tahun 2014 nilai SAKIP C dengan angka 36,97 yang menjadikan Lamongan urutan terendah di Jawa Timur.

Upaya perbaikan mulai terlihat hasilnya di tahun 2015 ketika nilai SAKIP menjadi CC dengan angka 50,19. Kemudian tahun 2016 nilai SAKIP naik ke B dengan angka 60,86, Tahun 2017 nilai SAKIP BB dengan angka 70,96 dan akhirnya di tahun 2018 mendapat nilai SAKIP A dengan angka 80,04. (qom/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO