HNSI Pacitan Bentuk Kepengurusan Ranting di Lima Kecamatan

HNSI Pacitan Bentuk Kepengurusan Ranting di Lima Kecamatan Kegiatan rapat HNSI Pacitan.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Menjelang tutup tahun, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Pacitan membentuk kepengurusan sampai di level kecamatan.

Ketua HNSI Cabang Pacitan, Damhudi mengatakan, saat ini sudah terbentuk kepengurusan ranting di lima kecamatan. Masing-masing, Kecamatan Pacitan, Kebonagung, Ngadirojo, Pringkuku dan Donorojo. "Melalui HNSI kami bisa merangkul semua nelayan, baik nelayan tradisional, nelayan lokal, nelayan andon, maupun para pelaku perikanan. Siapa pun yang bergerak di dunia perikanan tidak ada batasan-batasan tertentu. HNSI harus mampu menjembatani nelayan dengan pemerintah maupun dengan pemangku kebijakan yang lain," katanya, Rabu (26/12).

Damhudi menyatakan akan berupaya menjadikan HNSI sebagai wadah yang menjembatani permasalahan nelayan bawah, dalam hal ini ranting-ranting, agar bisa tersalurkan ke DPC dan segera ditindak lanjuti. "Terkait dengan nelayan andon, kami telah berusaha tetap bersinergi dengan mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan mereka dan tetap harus memulai proses dengan mempersiapkan administrasi sesuai dengan ketentuan sebagai nelayan andon," jelasnya.

Sementara Imam Haryono, Dewan Penasihat DPC HNSI Pacitan menegaskan bahwa saat ini HNSI adalah sebuah organisasi yang resmi dan legal. "Setiap organisasi yang resmi dan legal diakui oleh pemerintah dan sudah mempunyai AD dan ART baik SK di pusat maupun kabupaten," timpalnya.

"Bumi laut dan daratan dikuasai oleh negara. Kami mengucapkan selamat kepada HNSI Pacitan yang bisa terbentuk sampai ke ranting-ranting dan dapat memanfaatkan laut maupun darat untuk kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat di Pacitan. Kita harus pintar membaca fenomena alam yang ada di lautan karena cuaca sangat ekstrem yang setiap saat bisa berubah dan bisa menimbulkan bencana. Untuk itu, kami minta kepada HNSI agar selalu memberikan informasi-informasi tentang cuaca kepada nelayan dan keluarga para nelayan," pesan Imam.

Sementara itu, Salim, Staf UPT P2SKP Tamperan berharap HNSI bisa menampung keinginan para nelayan yang ada di Pacitan. "Bagi para pengusaha perikanan yang mendatangkan nelayan andon agar melengkapi surat-suratnya. Diharapkan agar mudah untuk memantau maupun mengetahui jumlah nelayan andon yang ada di Pacitan," tegasnya.

Sedangkan Kepala Dinas Perikanan Pacitan M. Yunus meminta agar HNSI turut membantu memberikan sosialisasi antisipasi pencegahan bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Sebab saat ini sebagian besar nelayan di Pacitan berada dan bertempat tinggal di sepanjang pantai. "Yang perlu dipersiapkan apabila terjadi bencana, yaitu surat-surat berharga dalam satu tas dan kebutuhan sewaktu mengungsi, sehingga saat bencana terjadi sewaktu-waktu, kita sudah siap," pesannya.

Yunus juga memaparkan kedatangan nelayan andon, yang menurutnya memberikan dampak positif dan segi negatif. "Karena itu memang harus pandai-pandai menyikapinya. Kita akui untuk nelayan andon lebih pandai dari nelayan lokal karena mereka sudah memakai alat yang modern. Ini tugas HNSI untuk bisa meningkatkan kemampuan nelayan lokal," pungkasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO