Lepas Kafilah IPNU Jatim, Ketua PWNU: Tak Ada Lagi Kubu-kubuan

Lepas Kafilah IPNU Jatim, Ketua PWNU: Tak Ada Lagi Kubu-kubuan Kafilah IPNU Jatim foto bersama sebelum bertolak menuju Pondok KHAS Kempek Cirebon.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jawa Timur mengingatkan kepada kader pelajar khususnya di Jawa Timur tidak ada kubu-kubuan. Ia berpesan agar tidak ada lagi IPNU tandingan pasca kongres. 

“IPNU Jawa Timur harus mempelopori gerakan itu. harus satu suara untuk sepakat tidak ada IPNU tandingan pasca kongres,” kata KH Marzuki Mustamar sebelum melepas Kafilah menuju Pondok KHAS Kempek Cirebon, Jumat (21/12).

“Kader IPNU jangan terlena ingin merebut kekuasaan di kalangan pelajar, tapi lupa subtansi perjuangan IPNU. Kami ingin NU satu. Sebagai kader NU, IPNU pasca kongres tidak ada perpecahan. Kalau ada dua kubu tidak akan saya ladeni,” lanjut Pengasuh Ponpes Sabilulrosyad Gasek Malang ini.

“Untuk mengarahkan perjuangan NU, kader NU harus menanamkan rasa ikhlas berjuang karena Allah. Ukuran ikhlas itu siapa pun yang jadi ketua harus ikhlas. Tidak ada lagi kubu-kubuan. Indonesia ini hanya ada satu, NU juga satu, begitu pun IPNU harus satu. Kalau ada kubu-kubuan berarti ada nafsu di antara perjuangan kalian, dengan begitu akan timbul perpecahan,” tutur mantan Ketua PCNU Kota Malang ini.

Kiai Marzuki juga mengingatkan agar kader IPNU pintar. Sebab musuh NU saat ini sudah pintar-pintar. “Musuh NU juga musuh IPNU. Karena IPNU adalah kader utama NU. Sepuluh dua puluh tahun ke depan kalian yang akan menjadi penurus, menjadi pengurus NU, Ketua NU bahkan yang akan menjadi Rais Syuriah,” tuturnya.
“Kaderisasi di NU harus jalan, setelah berproses di IPNU lanjut Ansor dan menjadi pengurus NU. Saat ini mereka bisa dalil, jangan sampai sebagai kader NU IPNU tidak bisa dalil. Sebagai kader NU harus belajar sungguh-sungguh. Jangan hanya pacaran saja. Niatkan menjaga NU,” pesan Kiai Marzuki.

“NU sebagai organisasi penjaga NKRI jangan tinggal diam ketika bahaya laten HTI, MCA dan lain sebagainya mengancam keberadaan NKRI. Kelompok yang memutar balikkan fakta jangan dibiarkan. Mereka sangat bahaya sekali. IPNU harus hadir, terutama di media sosial, karena IPNU ini generasi yang melek IT, generasi milenial,” pungkasnya. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO