​Dhoho Street Fashion akan Segera Digelar Kembali

​Dhoho Street Fashion akan Segera Digelar Kembali Dhoho Street Fashion 2018: Desainer Didiet Maulana dan Lenny Agustin Gelar Fashion Show Jalanan di Kota Kediri.

Direktur Kediri Creative City Forum Abdul Hakim Bafagih, event seperti ini patut diapresiasi agar pemerintah tidak hanya fokus pada upaya peningkatan kapasitas produksi produk UMKM. "Dengan event seperti ini kami berharap nilai jual produk tenun ikat Kota Kediri bisa meningkat,” harapnya.

Tenun Ikat khas Kediri telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada mulanya yang mempelopori industry tenun ikat di Kota Kediri kebanyakan pada pendatang Tionghoa. Setelah sempat mengalami masa-masa keemasan, pada tahun 1985 ketika alat tenun mesin masuk ke Indonesia, seketika kejayaan tenun ikat ini surut, sebab tidak bisa bersaing dengan alat tenun modern yang menawarkan harga kain menjadi sangat murah.

Namun, alat tenun mesin bukan lantas tidak mempunyai kelemahan, karena hanya bisa menghasilkan kain bermotif kotak-kotak. Keragaman motif yang dimiliki oleh alat tenun bukan mesin (ATBM) menjadi keunggulan yang tidak bisa ditiru oleh mesin. 

Seiring dengan perkembangan jaman, pada tahun 1990-an, pengrajin tenun ikat Kota Kediri mulai bangkit dengan memproduksi tenun ikat berbagai motif yang bervariasi diantaranya motif ceplok, kawung, tirto tirjo, kuncup, es lilin, bunga, gelombang air, dan beberapa motif abstrak lainnya. 

Kini, banyak motif makin berkembang hingga ke rupa kontemporer. Kelurahan Bandar Kidul menjadi sentra produksi tenun ikat Kota Kediri dengan 11 pengusaha tenun yang menyerap setidaknya 500 pekerja. (rif/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO