Kelompok Bahan Makanan Picu Inflasi Kota Kediri di Bulan November

Kelompok Bahan Makanan Picu Inflasi Kota Kediri di Bulan November Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama TPID saat menggelar jumpa pers di lantai II Kantor Bank Indonesia perwakilan Kediri. Foto: ARIF K/BANGSAONLINE

Sedangkan kenaikan harga rokok adalah sebagai bentuk penyesuaian industri terhadap kenaikan tarif cukai pada 2018 sekaligus sebagai upaya untuk mempertahankan kinerja perusahaan.

Prospek inflasi IHK pada tahun 2018 masih terkendali pada sasaran inflasi nasional 3,5%±1% (yoy). Koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat terutama sebagai antisipasi meningkatnya harga komoditas menjelang akhir tahun.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengatakan, selama ini TPID menjaga inflasi stabil di kisaran 1-1,5. Jauh lebih rendah ketimbang daerah lain yang mencapai 3-4. 

"Inflasi di Kota Kediri cukup bagus, konsisten, karena kita jaga terus. Menjaga harga tetap stabil, bukan sampai deflasi. Karena kalau deflasi kasian pedagangnya. Oleh karena itu, kita pantau terus," kata Mas Abu, panggilan akrab Abdullah Abu Bakar dalam rilis inflasi di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kediri, Selasa (4/12).

TPID terus melakukan pemantauan harga secara kontinyu. Juga, Bulog melakukan pemantauan terhadap stok barang. Selain itu, dalam menjaga inflasi tetap stabil dengan melakukan Operasi Pasar (OP) yang bekerjasama dengan tiap tiap pemerintah kelurahan.

Dalam rilis ini dihadiri seluruh komponen TPID di antaranya, BI Kediri, Bulog Sub Divre Kediri, BPS Kediri, dan Kepolisian Resort Kediri Kota. (rif/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO