MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Revitalisasi jalan Letkol Sumardjo Kota Mojokerto sejak sebulan lalu akhirnya berujung persoalan. Sejumlah warga menancapkan beragam tanaman dan bak sampah di empat titik main hole atau bak kontrol sudetan saluran avur, persis di tengah jalan.
Tindakan warga dan aktivis lalu lintas ini dilakukan sejak keberadaan bak kontrol yang dalam tersebut kerap memicu kecelakaan lalu lintas.
BACA JUGA:
- Pecah Ban, Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto
- 7 Parpol Merapat ke Gus Barra, Bupati Ikfina Terancam Gagal Maju Pilbup Mojokerto
- Jalin Kebersamaan, Gus Barra Dampingi Kiai Asep Sambut Hangat Silaturahmi Kapolres Mojokerto
- Bukber Bareng Relawan Bekisar Kemlagi dan Gedeg, Gus Barra Ajak Kuatkan 2 Hal ini
"Sudah empat warga saya jadi korban (laka lantas, red). Gara-garanya bak itu terlalu dalam sejak jalan tersebut ditinggikan, " papar Wuliyono, seorang ketua RW di lingkungan Kelurahan Suratan, Kecamatan Magersari, Seninj (12/11) lalu.
Tokoh masyarakat ini mengungkapkan, keberadaan bak kontrol di tengah jalan tersebut menimbulkan bahaya terutama bagi pengendara roda dua. "Karena lokasinya yang berada di tengah jalan bak kontrol itu membahayakan. Sebelumnya pun, bak tersebut banyak yang jebol karena tak kuat menahan beban kendaraan bertonase berat. Apalagi sekarang aspalnya telah ditinggikan," imbuhnya.
Selanjutnya, sejumlah warga menempatkan berbagai tanaman termasuk bak sampah untuk menandai obyek rawan tersebut. "Dikasih warga dan aktivitas lalu lintas tanaman. Biar nggak makan korban lagi," tandasnya.
Wuliyono menuturkan, tak hanya membahayakan, bak kontrol tersebut membuat jalan raya tersebut crowded. "Kalau ada acara di daerah sekitar mengingat di tempat itu ada gereja dan kantor BPPKA maka jalan tersebut sudah dapat dipastikan crowded. Ini yang terjadi, "keluhnya.