Anggota Banser Pacitan dalam sebuah kegiatan.
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Meski sempat mendapat cacian dan hinaan, bahkan dibully banyak pihak, namun antusiasme masyarakat khususnya warga Nahdlatul ulama (NU) untuk bergabung dalam satuan Banser masih cukup tinggi.
Pernyataan tersebut sebagaimana dilontarkan Imam Syarifuddin, Kepala Satuan Koordinasi Cabang, Banser Kabupaten Pacitan, Senin (5/11).
Imam menyadari, pasca terjadinya aksi pembakaran bendera HTI oleh tiga oknum Banser saat puncak peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jabar, beberapa waktu lalu, Banser memang banyak mendapat kritik pedas dari sejumlah kalangan.
Bahkan cacian dan hinaan banyak tersebar melalui media sosial. "Namun kami tetap tegar. Banser akan tetap berada di jalurnya demi tetap tegaknya NKRI," ujarnya, Senin (5/11).
Menurut Imam, seiring banyaknya hujatan dari segelintir oknum yang mulai merongrong kedaulatan NKRI, serta sinyalemen adanya ujaran kebencian terhadap NU, banyak masyarakat di Pacitan yang justru tergerak hati untuk bergabung menjadi anggota Banser.
Bukan hanya dari kalangan pemuda, namun banyak juga generasi tua yang berkeinginan masuk sebagai anggota Barisan Ansor Serbaguna tersebut.
"Banyak dari mereka yang mempertanyakan, kapan akan dilaksanakan diklat dasar Banser. Kami sangat terharu dengan fenomena tersebut. Semoga ini awal yang indah demi tetap tegaknya NU dan Banser serta tetap tegaknya NKRI," jelas imam.
Lebih lanjut, aktivis sebuah LSM pendampingan ini mengungkapkan, pihaknya menargetkan hingga tahun 2022 nanti, sedikitnya akan merekrut sebanyak 5.000 anggota Banser baru di Pacitan. "Saat ini sudah ada 1.200 anggota," tukasnya. (yun/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BANGSAONLINE VIDEO
