Aktivis Gresik Demo Minta Pertanggungjawaban Bupati atas Kerusakan Alun-alun

Aktivis Gresik Demo Minta Pertanggungjawaban Bupati atas Kerusakan Alun-alun Aktivis Save Alun-alun saat melakukan aksi demo di gedung DPRD Gresik. ft: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Puluhan aktivis kembali melakukan demo di gedung DPRD Gresik untuk menyuarakan Save Alun-Alun, Rabu (5/9/2018). Mereka yang kebanyakan dari eks PKL Alun-Alun itu meminta pertanggungjawaban Bupati Sambari Halim Radianto dan DPRD atas rusaknya Alun-Alun setelah dilakukan revitalisasi.

"Kami meminta pertanggungjawaban Bupati atas rusaknya Alun-Alun pasca direvitalisasi," teriak Syafiudin salah satu orator, Rabu (5/9/2018).

Menurut Syafiudin, revitalisasi Alun-alun membuat Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi hilang. "Alun-alun yang asalnya RTH dirubah menjadi beton, sehingga makin panas," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, kini Alun-alun juga semakin gersang setelah di bagian tengahnya berdiri bangunan balai pertemuan mirip musala. "Untuk apa Alun-alun dibangun musala, sudah ada masjid Jamik yang begitu megah," cetusnya.

Pada kesempatan ini, Syafiudin juga mengungkapkan kondisi ekonomi eks PKL Alun-alun yang kian memprihatinkan setelah direlokasi ke Jalan Noto Prayitno, Kecamatan Kebomas.

"Rombong PKL dijual karena dagangan tak laku. PKL tak bisa membayar biaya sekolah anak. Kondisi eks PKL Alun-alun kian terpuruk, beli makan saja sulit," ungkapnya.

"Revitalisasi Alun-alun Gresik juga mematikan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Ojek, becak, jualan jadi mati akibat proyek tak bermanfaat tersebut. Karena itu, rakyat patut menuntut atas kerusakan Alun-alun yang membuat fungsinya hilang," pungkasnya.

Dalam aksinya, para pendemo mengungsung spanduk berukuran besar yang berisi sejumlah foto Alun-Alun sebelum direvitalisasi, serta sejumlah aktivitas aktivis Save Alun-Alun selama memperjuangkan penolakan revitalisasi tersebut. Sambil menutup mulut dengan lakban, mereka juga membawa miniatur makam lengkap dengan dupa yang dinyalakan bertuliskan "Matinya Demokrasi". (hud/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO