Ditangkap di Palangkaraya, Pengancam Peledakan Mapolda Riau Diduga Warga Blitar

Ditangkap di Palangkaraya, Pengancam Peledakan Mapolda Riau Diduga Warga Blitar Rumah kediaman Erik Nurwianto.

Kabar itu membuat kedua orang tua Erik sangat terpukul. Saat ditemui di rumahnya, ibu Erik, Samilatun terlihat masih syok dengan kabar penangkapan anak pertamanya.

"Anaknya itu lugu, kok bisa terpengaruh aliran-aliran seperti itu saya kaget banget. Dengar kabar saya langsung lemes," jelas Samilatun.

Menurut Samilatun, kabar itu pertama kali diketahui dari tetangganya yang melihat postingan di Facebook terkait penangkapan Erik, karena melakukan pengancam peledakan bom di Mapolda Riau lewat unggahan Facebook.

Dalam foto yang beredar di Facebook itu terlihat ada polisi dan seorang pemuda yang diduga pelaku ujaran kebencian. Pemuda pelaku ujaran kebencian itu diduga Erik. Samilatun lebih kaget setelah pamong desa dan Polsek Nglegok mengkonfirmasi kebenaran berita itu kepadanya.

"Dari foto yang ditujukkan tetangga itu memang anak saya Erik. Saya sendiri gak tau media sosial, makanya baru tau dari tetangga," jelas Samilatun.

Sementara Sunoto (56) ayah Erik mengaku, anak sulungnya itu sudah pergi meninggalkan rumah sejak tiga tahun lalu. Selama pergi, Erik sama sekali tidak pernah mengirim kabar kepada keluarganya di Blitar. Pihak keluarga pun tidak tahu ke mana Erik pergi.

"Pamitnya hanya kerja gitu saja, namun kami tidak tahu kerja apa dan di mana. Sudah tiga tahun lebih gak pulang, dan gak kasih kabar keluarga," jelas Sunoto.

Sunoto menambahkan, Erik selama ini dikenal pendiam. Namun hubunganya dengan keluarga dan teman-temannya cukup akrab. Erik juga tidak pernah menunjukkan keanehan saat masih di rumah.

"Kalau di rumah dulu itu kerja serabutan. Setelah putus sekolah saat SMA karena memilih kerja. Sama teman-temannya juga akrab gak pernah bikin masalah," imbuhnya. (ina/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO