Bertemu Pakar Air, Khofifah Petakan Pembangunan Embung untuk Sawah Kekeringan

Bertemu Pakar Air, Khofifah Petakan Pembangunan Embung untuk Sawah Kekeringan Gubernur Jatim periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa saat menyapa warga Jatim. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Navigasi program untuk menyiapkan solusi masalah kekeringan sawah di Jawa Timur saat musim kemarau terus dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur terpilih periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah melakukan rapat khusus dengan pakar air untuk membuat pemetaan pembuatan embung di dekat wilayah persawahan yang mengalami kekeringan setiap musim kemarau lantaran jauh dari sumber irigasi.

"Saat ini kita memiliki problem untuk mengatasi persawahan yang mengalami kekeringan saat kemarau. Maka saya bertemu dengan pakar air. Beliau ini sudah ambil studi S3 dua kali di Prancis tentang air," ucap Khofifah, Kamis (23/8).

Pakar tersebut, dikatakan Khofifah, sudah pernah membuat pemetaan air dengan membuat sudetan di Bengawan Solo saat kampanye 2008 lalu. Pemetaan air itu sangat detail.

Namun lantaran saat ini sudah sepuluh tahun berlalu sejak membuat pemetaan air jawa Timur di tahun 2008 lalu, hari ini Khofifah bertemu untuk mendapatkan pemetaan baru. Bukan hanya membuat pemetaan air dari sudetan Bengawan Solo, tapi menyeluruh di Jawa Timur.

"Kita akan membuat embung yang bisa dipakai untuk mengairi sawah dengan ukuran sekitar 10 hektar," kata Khofifah.

Sengaja embung yang dibuat tidak terlalu luas maupun tidak terlalu kecil. Tujuannya agar dalam pengoperasian embung-embung itu tidak membutuhkan orang mekanik tamnbahan.

"Saya ingin embung ini bisa dioperasikan oleh petani sendiri. Tidak membutuhkan mekanik lagi," kata wanita yang juga mantan Menteri Sosial kabinet Jokowi-Jusuf Kalla ini.

Ia ingin petani bisa memaksimalkan fungsi gapoktan yang masih eksis di kalangan petani untuk mengoperasikan dan mengelola embung ini nantinya. Sebab dari teknologinya juga dipilihkan yang memang bisa dioperasikan petani di sekitaran embung.

"Yang teknologinya masyarakat bisa tanggung jawab sendiri dan dikelola lewat gapoktan," imbuhnya.

Diharapkan embung-embung ini akan menjadi solusi menjawab keluhan petani yang sering ia terima saat kampanye keliling Jawa Timur selama empat bulan. Embung ini akan masuk dalam rencana pembangunan Jawa Timur jangka menengah, dan siap direalisasikan mulai tahun depan.

Terlebih saat ini juga sedang pembahasan RTRW baru Jawa Timur, sehingga fungsi pemetaan air ini dikatakan Khofifah juga sangat penting.

Di sisi lain, Khofifah menyebut, pemetaan kebutuhan air dan embung yang ia susun bersama pakar tersebut termasuk mendata sumber embung yang sudah ada di Jawa Timur.

"Termasuk yang di Sedayu, yang luasnya sampai 40 hektar dan merupakan hibah dari swasta itu. Serta kita akan memasukkan pemetaan tanah yang potensial untuk dijadikan embung," lanjut mantan Kepala BKKBN ini.

Rapat dengan pakar ini ia tegaskan tidak cukup hanya satu hari ini saja. Namun ia juga akan kembali rapat esok hari. Lantaran harus membuat pemetaan detail selain titik perencanaan embung, luasannya, serta kebutuhan anggarannya. (mdr/ian)