​Kiai Asep-Gus Kikin Menguat, Calon Rais dan Ketua PWNU Tinggal 2 Kandidat

​Kiai Asep-Gus Kikin Menguat, Calon Rais dan Ketua PWNU Tinggal 2 Kandidat KH Kikin Abdul Hakim (Gus Kikin) secara simbolik memberikan santunan kepada anak yatim, fakir miskin, janda dari dana Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) Kabupaten Jombang. foto: Romza/BANGSAONLINE

“Untuk apa saya banyak uang kalau tidak untuk berjuang terutama untuk NU,” kata Kiai Asep dalam beberapa kesempatan. Ia selalu menantang NU dan banom-banomnya untuk menggelar acara di pesantrennya.

“Saya akan biayai mulai dari konsumsi, cindera mata sampai transportnya,” kata kiai yang dikenal santun dan dermawan ini.

Kiai yang fasih bahasa Arab dan bahasa Inggris ini juga dzuriyah pendiri NU. Kiai Asep adalah putra KH Abdul Chalim Lewimunding Majalengka Cirebon yang pada kepengurusan PBNU pertama diamanati sebagai Naibul Katib (Katib Tsani) Syuriah PBNU.

Saat itu Kiai Abdul Chalim jadi wakil dari KH Abdul Wahab Hasbullah yang menjabat Katib Awal (Katib Aam) Syuriah PBNU. Sementara Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Rais Akbar dan Hasan Gipo Ketua Umum Tanfidziah PBNU.

Kiai Asep juga praktisi pendidikan yang sukses. Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat, Mustasyar PCNU Surabaya dan A’wan PWNU Jatim. Kiai Asep adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto yang santrinya mencapai 10.000 orang. Lulusan Amanatul Ummah banyak diterima di perguruan tinggi di Amerika, Inggris, Jepang, Jerman, Australia, Yaman, Mesir, Maroko, dan PTN favorit dalam negeri seperti ITB, Unair, ITS, Undip, UB, UIN dan lainnya.

Yang menarik, hampir semua PCNU sepakat bahwa Rais dan Ketua PWNU Jatim ke depan adalah figur yang bisa berkomunikasi secara baik dan proporsional dengan Gubernur Jawa Timur. “Apalagi gubernurnya kader NU,” kata mereka.

Menurut mereka, komunikasi secara proporsional dengan gubernur ini penting agar PWNU bisa jadi patner sinergis, bukan subordinat pemerintah. Apalagi jika Rais dan Ketua PWNU Jatim secara ekonomi sudah selesai sehingga hanya fokus pada program pengembangan ekonomi kelembagaan NU, bukan personal. (MMA)

Sumber: MMA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO