SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan seluruh kiai sepuh saat ini bisa menerima dan menghormati apapun hasil pilgub kali ini.
"Semalam para Kiai bertemu membahas hasil Pilkada Jawa Timur. Mereka bisa menerima meskipun banyak indikasi penggunaan kekuasaan melalui program Pemerintah," kata Gus Ipul, ketika ditemui di posko pemenangan Gayungsari, Jumat (29/6).
BACA JUGA:
- Bekas Swalayan di Kota Pasuruan akan Dibangun Jadi Rest Area Bernuansa Arafah
- Pesan Wakil Wali Kota Pasuruan di Akhir Tahun Kepemimpinan Bareng Gus Ipul
- Perbedaan Bandeng Jelak dengan Bandeng Juwana Semarang: Kualitas Bintang 5, Harga Kaki Lima
- Cak Imin Sebut Wasekjen PBNU Pengangguran Cari Kegiatan, Gegara Bela Gus Ipul soal Regenerasi PKB
Informasi yang diterima para Kiai, dan didukung informasi dari Bawaslu Jawa Timur, beberapa pelanggaran memang sangat terasa dan terlihat dalam Pilkada kali ini.
"Para Kiai punya cukup banyak bukti. Tapi mereka sudah Legowo sehingga tidak akan membawa ini ke hukum. Mereka cukup mengetahui saja," ujar keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.
Pertemuan para Kiai sendiri digelar pada Kamis (28/6) malam. Beberapa Kiai yang bertemu di antaranya adalah, KH Zainuddin Jazuli dan KH Nurul Huda Jazuli, Pengasuh Pesantren Ploso, Kediri; KH Kafabihi Mahrus, Lirboyo, Kediri; KH Anwar Iskandar, pesantren Al Amin, Kediri; dan KH Miftachul Ahyar, pesantren Miftachussunnah Surabaya.
Selain itu juga KH Agus Ali Mashuri, Sidoarjo; KH Idris Hamid, Pasuruan, serta belasan Kiai sepuh lainnya.
Dalam pertemuan ini, para Kiai juga menyatakan mereka akan selalu kompak dalam satu barisan dalam menghadapi perhelatan politik berikutnya, termasuk pemilihan Presiden dan pemilihan legislatif.
"Dalam pilgub ini, perjuangan yang bermula dari para ulama dan Kiai ini akhirnya mendapatkan suara sekitar 8 juta suara yang mayoritas berasal dari dukungan para Kiai," kata dia.