GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPC PKB Gresik melakukan dalam menggaet calon legislatif (Caleg) 2019. PKB kali ini lebih banyak membidik caleg dari kalangan pemuda atau sekarang lagi hits disebut generasi millenial.
"Ini langkah baru PKB. Jadi, PKB Gresik yang selama ini dikenal partainya pengusung caleg kalangan orang-orang tua, mindset itu diubah. Semua masyarakat dari kalangan muda bisa gabung nyaleg lewat PKB. Caleg-caleg muda ini diharapkan bisa mendongkrak perolehan suara dari pemilih muda. PKB ingin menempatkan anggota-anggota DPRD muda," ujar Sekretaris DPC PKB Gresik Imron Rosyidi saat memperkenalkan sejumlah caleg milenial PKB di sela-sela nonton bareng (Nobar) Final Liga Champions Real Madrid Vs Liverpool di kantor Graha Gus Dur Jalan RA Kartini Kebomas, Sabtu (26/5/2018) malam.
BACA JUGA:
- 4 Nama Caleg Terpilih dari PKB, Gerindra, PDIP, dan Golkar Berpeluang Jabat Pimpinan DPRD Gresik
- Jelang Pilkada Gresik 2024, Gerindra Mulai Bangun Komunikasi dengan Parpol Lain
- Empat Pimpinan DPRD Gresik Tetap Jadi Jatah PKB, Gerindra, PDIP, dan Golkar
- PKB Gresik Pastikan Dapat 2 Kursi DPRD Jawa Timur dari Dapil Jatim XIII
Menurut Kang Imron, begitu ia disapa, PKB pada Pileg 2019 memang fokus membidik kalangan milenial. "Diharapkan caleg-caleg muda ini bisa menggaet pemilih pemula yang selama ini belum banyak tergarap. Padahal, potensi suara mereka luar biasa," paparnya.
Adapun sejumlah caleg milenial yang dikenalkan, di antaranya, Ketua Komunitas Anak Muda Indonesia (AMI) Sahrul Munir dan Sekretarisnya Supriyanto Maulana alias Riyan.
Sahrur Munir bakal berangkat dari daerah pemilihan (Dapil) VIII (Manyar, Bungah dan Sidayu), dan Riyan dari Dapil I (Gresik dan Kebomas).
Sementara Sahrur Munir mengungkapkan alasan dirinya maju Caleg dari PKB. Menurutnya, PKB adalah partai yang pas untuk berjuang lewat DPRD.
"Saya nyaleg karena prihatin melihat kalangan milenial di Kabupaten Gresik yang selama ini kurang peduli terhadap pembangunan. Mereka tak bisa mewarnai kebijakan pemerintah. Mereka lebih suka nongkrong di warung kopi sambil main gadget," sambungnya.
"Fakta ini terjadi karena mereka malas. Tak ada kreativitas untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan. Karena itu, saya berikhtiar untuk merubah mindset mereka agar nantinya anak-anak milenial di Kabupaten Gresik bisa kreatif dalam membantu kemajuan daerah," cetus pemuda asal Desa Tanggulrejo Manyar ini. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News