Bupati Sidoarjo Resmi Lepas 5 Kontainer Ikan Olahan ke Australia

Bupati Sidoarjo Resmi Lepas 5 Kontainer Ikan Olahan ke Australia Bupati Sidoarjo saat melepas lima kontainer berisi ikan olahan.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Lima Kontainer yang berisi ikan olahan siap diekspor negara Autralia dan Uni Eropa. Ikan yang siap diekspor tersebut sudah melalui proses cek kendali mutu dan proses karantina di Kantor Instalasi Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Balai KIPM Kelas I Surabaya II di Puspa Agro Jemundo Sidoarjo, Selasa (3/4).

Ikan olahan yang sudah lolos dari kendali mutu dan proses karantina tersebut akan dikirim ke Malaysia, Srilanka, Belgia dan Autralia. Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rina menjelaskan bahwa ikan yang akan diekspor tersebut sudah lolos uji kendali mutu sehingga diharapkan tidak ada lagi pengembalian barang ekspor karena sebab kualitas dibawah standart mutu.

Pernyataan tersebut disampaikan Rina setelah melepas 5 Kontainer yang berisi ikan siap ekspor bersama dengan Saiful Ilah dan Wakil Ketua Komisi IV Viva Yoga dalam kegiatan puncak Bulan Bakti Karantina dan Mutu Hasil Perikanan tahun 2018 di Pasar Puspa Agro Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (3/4).

“Seluruh ikan yang diekspor ini sudah melalui cek kendali mutu dan proses karantina”, ujar Rina.

Mutu dan keamanan hasil perikanan, serta karantina ikan menjadi salah satu fokus utama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menjaga kedaulatan serta mendukung keberlanjutan produksi hasil laut dan perikanan.

Rina juga menilai, usaha perikanan sangat menguntungkan. Meski begitu, ia mengingatkan lagi untuk selalu menjaga kelestariannya. Ia pun berharap, bakti sosial BKIPM dapat membawa manfaat bagi sesama. 

“Saya harap bakti sosial BKIPM mengingatkan kita bahwa berbagi dan mendukung satu sama lain itu sama hal nya berbagi kebahagiaan. Bukan hanya untuk yang dibantu, tapi yang memberi juga ikut merasakan kebahagiaan,” tandasnya.

Bupati Saiful Ilah menilai program uji kendali mutu dan karantina yang dilakukan oleh BKIPM kementerian KKP merupakan ujung tombak penentu kualitas ikan yang masuk maupun yang keluar dari Indonesia.

Dengan adanya uji kendali mutu dan karantina ikan maka diharapkan tidak akan lagi ada kejadian seperti lolosnya lobster impor yang tidak layak konsumsi, dan yang terbaru adalah temuan makanan ikan olahan kaleng yang ada cacingnya sampai beredar ke masyarakat.

“Apabila ikan/udang yang akan diekspor sudah melalui uji kendali mutu dan karantina maka kualitas ikan yang akan diekspor pasti baik, begitu juga ikan/udang yang di impor harus melalui uji kendali mutu dan karantina BKIPM sebelum terdistribusi ke masyarakat, ini untuk mencegah adanya ikan/udang import yang tidak layak konsumsi bisa dicegah di awal”, terang Bupati. (cat/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO