Gus Muwafiq Dai Idola Nahdliyin

Gus Muwafiq Dai Idola Nahdliyin Gus Muwafiq berfoto bersama awak media serta pengurus GP Ansor Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ratusan nahdliyin dari seputaran kota Surabaya, Selasa (20/3) malam mengalir menuju kantor PCNU Kota Surabaya di kawasan Bubutan. Hujan yang mengguyur sejak ba’da Maghrib tak menyurutkan langkah mereka menuju kantor pertamakali Nahdlatul Ulama didirikan. Ratusan kepala itu punya satu tujuan, yaitu mengikuti Ngaji Kebangsaan bersama KH. Achmad Muwafiq atau biasa disapa Gus Muwafiq. Dai asal Jogjakarta itu memang sedang fenomenal dan menjadi buah bibir.

Meskipun cukup lama menunggu Gus Muwafiq yang masih mengisi pengajian di kawasan Tambaksari, namun tak ada satu pun yang beringsut pergi. Semua sabar menunggu kedatangan kiai yang dikenal sakti itu. Praktis hampir 3 jam menunggu, akhirnya Gus Muwafiq tiba dengan dibonceng motor Vespa bersama konvoi kader Ansor Tambaksari. Para jamaah pun duduk rapi, bersila menanti mantan asisten pribadi Gus Dur itu naik mimbar.

Sontak, kedatangan kiai gondrong itu membuat wajah Hasyim Asy’ari sumringah. Maklum, pria yang akrab disapa Cak Hasyim itu adalah Ketua Pengurus Cabang Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) Kota Surabaya, sekaligus penanggung jawab acara. Ya, acara pengajian umum di kantor Hoofdbestuur dihelat memang untuk memperingati Hari Lahir Lesbumi ke-56.

“Alhamdulillah, yang ditunggu sudah hadir. Beliau ini mengisi puncak acara sekaligus penutup acara. Alhamdulillah juga, meski hujan merata di seputar Surabaya, para nahdliyin tetap hadir,” ucap pria yang akrab disapa Cak Hasyim itu.

Gus Muwafiq sendiri tak butuh waktu lama untuk beristirahat, ia pun langsung menuju mimbar ceramah dan duduk di kursi. Penampilan khas gondrong lengkap dengan peci hitam membuat para jamaah mafhum kalau itu lah dai yang sejak tadi mereka tunggu.

Kiai yang mulai dikenal luas di media sosial dan punya banyak follower itu pun langsung berceramah yang malam itu mengambil tema Kidung Munajat Rabiah Al Adawiah yang mengisahkan betapa tulusnya cinta Rabiah Al Adawiah seorang sufi terhadap Tuhan-nya.

Gus Muwafiq juga bicara tentang masalah kekinian, tentang bahaya radikalisme, terorisme dan fenomena khilafah. Semua bisa dibahas secara gamblang dan jelas di depan ratusan jamaah. Selain itu, kiai yang lahir di Lamongan dan kemudian memilih menetap di Jogja itu juga bicara tentang sejarah Islam, mulai jaman Nabi-Nabi sampai Wali Songo hingga para pendiri NU, seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Chasbullah.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO