Ternyata Benda Ini yang Sebabkan Siswa SMP di Blitar Bunuh Diri Terjun dari Jembatan Brantas

Ternyata Benda Ini yang Sebabkan Siswa SMP di Blitar Bunuh Diri Terjun dari Jembatan Brantas Kepala Sekolah SMPN 3 Srengat Heri Sasmito sedang menunjukkan surat kaleng yang diterima pihak sekolah.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Penyebab AW (16) siswa laki-laki kelas VII SMPN 3 Srengat terjun ke Sungai Brantas ternyata bukan karena ia ketahuan merokok di sekolah. Apalagi membawa bedak dan lipstik ke sekolah seperti kabar yang beredar di media sosial.

Kepala SMPN 3 Srengat Heri Sasmito mengungkapkan, pemanggilan orang tua AW bukan karena ketahuan merokok atau membawa bedak dan lipstik ke sekolah. Menurutnya, pemanggilan orang tua AW ke sekolah adalah karena adanya surat masuk ke guru Bimbingan Konseling (BK) yang berisi keluhan tentang perubahan sikap AW. 

"Awalnya guru BK menerima surat atas nama orang tua AW. Namun setelah orang tua AW datang ke sekolah dan dikonfirmasi, ternyata surat itu bukan dari orang tua AW," tutur Heri Sasmito kepada wartawan, Rabu (10/1).

Heri mengatakan, meski surat tersebut bukan dari orang tua AW, namun selama satu semester terakhir komunikasi antara orang tua AW dan pihak sekolah cukup intens. Komunikasi yang dilakukan adalah terkait sikap AW yang condong ke wanita.

"Selama ini memang perilaku di sekolahan agak seperti wanita. Namun AW sangat bertalenta dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi," paparnya.

Ia menambahkan tidak ada yang aneh dari sikap AW sebelum terjun ke Sungai Brantas. Bahkan setelah dipanggil orang tuanya ke ruang BK AW masih nampak ceria. Sebelum akhirnya nekat terjun ke sungai Brantas.

"Pada saat orang tuanya dipanggil ke sini sikapnya masih biasa saja. Bahkan dia terlihat bercanda bersama ibu dan adiknya," paparnya.

Sementara itu ratusan siswa siswi SMPN 3 Srengat menggelar doa bersama di Mushola sekolahan untuk mendoakan AW. Mereka berharap AW segera ditemukan.

Hingga kini, tim gabungan Basarnas, BPBD, Kepolisian dan TNI masih terus melakukan pencarian korban. Tim menyisir perairan Sungai Brantas sepanjang TKP korban terjun dari jembatan kereta api di Desa Selokajang, Srengat hingga daerah Ngunut Tulungagung. Selain itu dua petugas Basarnas juga disiagakan di perahu penyeberangan sungai Brantas. 

"Dua petugas kami siagakan di perahu penyeberangan, sementara lainnya melakukan penyisiran di perairan dan sebagian lagi melakukan penyisiran di darat," tutur Komandan Tim Basarnas Pos SAR Trenggalek Eko Aprianto. (blt1/tri/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO