GRESIK, BANGSAONLINE.com - Belum rampungnya pengerjaan fisik proyek revitalisasi Alun-alun Gresik hingga target yang ditentukan membuat DPRD berang. Padahal, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) selaku OPD yang bertanggungjawab atas proyek tersebut menjanjikan DPRD kalau kontruksi fisik bisa tuntas di tahun 2017.
"Faktanya mana? Hingga tahun 2018 ini fisik revitalisasi Alun-alun tak rampung," ujar anggota Fraksi PPP DPRD Gresik Khoirul Huda kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (10/1/2018).
BACA JUGA:
- Peringati HUT Lalu Lintas ke-67, Polres Gresik Gelar Jalan Sehat dan Berikan Penghargaan ke 5 Warga
- Pascakebakaran Pasar Sidayu, Pemkab Gresik Siapkan Tenda di Alun-Alun untuk Pedagang
- Ini Kronologi dari Sejoli Viral yang Berpelukan di Alun-Alun Gresik
- Mesum di Bangunan Alun-Alun Gresik, Gandeng Polres, Satpol PP Buru Pelaku
"Belum rampungnya kontruksi fisik revitalisasi Alun-alun sama halnya dengan menampar wajah wakil rakyat. Karena lokasi proyek berada di depan kantor wakil rakyat. Setiap hari kami bisa melihat," papar politikus asal Manyar ini.
Terkait hal ini, Huda mempertanyakan profesionalitas PT. Cipta Prima Selaras selaku pelaksana proyek dengan pagu anggaran Rp 15,4 miliar tersebut. "Saya sendiri pernah mendengar kalau perusahaan bersangkutan pernah kena penalti saat lakukan pekerjaan di Pasuruan karena tak tuntas. Tapi mengapa DPUTR tetap memakai perusahaan tersebut sebagai pemenang lelang. Sekarang kejadiannya seperti ini, proyek tak rampung," cetus sekretaris DPC PPP Gresik ini.
Huda pun menilai molornya proyek revitalisasi Alun-alun sebagai bentuk keteledoran Pemkab. Ia menuding Pemkab tidak memiliki perencanaan, pengawasan, dan pelaksanaan kegiatan dengan baik.
"Untuk itu, F-PPP berharap Komisi III bertindak cepat untuk melakukan pemanggilan kepala DPUTR (Bambang Isdianto) dan pihak pelaksana. Kami juga meminta komisi bersangkutan mempertanyakan proyek lainnya yang tidak sesuai dengan hasil pekerjaannya," pungkasnya. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News