Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Bangil Pasuruan Mulai Diserang Gatal-gata

Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Bangil Pasuruan Mulai Diserang Gatal-gata Genangan air banjir di Pasuruan memasuki rumah warga.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Luapan banjir yang menggenang beberepa desa di wilayah Beji dan Bangil mulai menimbulkan masalah. Selain kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, warga juga diserang penyakit gatal-gatal.

Kondisi tersebut dialami Rodiyah (53), salah satu warga Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Bangil. Ia menjelaskan, banjir yang menggenangi kampungnya sudah berlangsung sepekan terakhir. Hujan yang terus mengguyur, membuat genangan air tak kunjung surut sepenuhnya.

Keadaan itu jelas mengganggu warga. Menurutnya, ia kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Lantaran air sumur yang dimiliki, sudah terkontaminasi dengan air hujan. "Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa membeli air jerigen. Harganya Rp 3 ribu per jerigen,” ungkap Rodiyah.

Dampak dari banjir itu pula, membuat dia dan sejumlah warga lainnya mengalami gatal-gatal. Gatal-gatal itu dirasakan pada kaki. “Kaki gatal-gatal mas, kena kutu air,” akunya.

Nasib yang sama juga dialaimi oleh Adim (25). Banjir yang melanda kawasan setempat memang sempat turun. Namun, tak surut sepenuhnya, lantaran hujan yang terus berlangsung hampir setiap harinya. “Sekarang ketinggiannya sekitar 30 cm hingga 50 cm. Memang sempat surut, tapi tidak sepenuhnya,” tuturnya.

Ia berharap, ada perhatian dari pemerintah untuk warga di kampungnya. Baik akses kesehatan maupun support air bersih.

Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana menyampaikan, genangan air yang terjadi di Kalianyar dan Tambakan itu, kondisinya tidak jauh berbeda di Kedungboto dan Kedungringin, Kecamatan Beji.

Ia menjelaskan, luapan banjir tersebut memang tidak bisa cepat surut. Hal itu disebabkan karena curah hujan yang terus mengguyur. Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait untuk memberikan penanganan kepada warga. “Baik untuk sarana kesehatan ataupun support air bersih. Kami akan koordinasikan dengan instansi yang lain,” jelasnya. (hab/par/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video '6 Hari Terseret Banjir, Petani di Pasuruan Ditemukan Mengapung':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO