Pemkab Probolinggo Berikan Pelatihan dan Bimbingan Pengolahan Madu Secara Berjenjang untuk Petani

Pemkab Probolinggo Berikan Pelatihan dan Bimbingan Pengolahan Madu Secara Berjenjang untuk Petani Muspika Kecamatan Lumbang saat memamerkan madu hasil para peternak di Lumbang.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Sebagai penghasil madu dengan tingkat produksi yang cukup tinggi di tingkat regional, bahkan Nasional, Pemkab Probolinggo terus mendorong para peternak madu di Desa Nogorejo, Kecamatan Lumbang untuk mendapat program pemberdayaan dan pelatihan.

Salah satu kebijakan yang digagas Pemkab yakni dengan melakukan kerjasama dengan Universitas ternama di Surabaya yakni Universitas Surabaya (Ubaya) dengan memberikan pelatihan khusus dan bimbingan kepada para peternak madu.

Selain itu, produk madu yang dihasilkan juga dilakukan penelitian untuk dibuat sabun cair, padat, maupun handbody serta produk turunan lainnya dengan kemasan yang cukup menarik. Tujuannya, produk yang dihasilkan dapat dikomersilkan hingga keluar kota bahkan ke mancanegara.

Yang lebih fantastik lagi, hingga saat ini produktivitas madu yang dihasilkan para peternak di Lumbang bisa mencapai 500 ton lebih. Hebatnya, produk itu bisa menyuplai kebutuhan madu di tingkat nasional sebesar 1500 ton, dan 500 ton atau dari sepertiganya berasal dari Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Hal itu dibenarkan Camat Lumbang, Bambang Heriwahyudi. Menurut Camat Heriwahyudi, di tiap desa di Kecamatan Lumbang merupakan penghasil madu. Bahkan, kualitas madu yang dihasilkan cukup bagus dan super.

"Bupati Tantri punya kebijakan dengan mengintruksikan dinas terkait dengan upaya program pendorong yakni dengan pemberdayaan peternak dan pelatihan. Sementara, pemberian bantuan mesin pemeras madu dari Pemkab dan Kementerian. Di samping itu, ada juga koperasi yang sengaja dibentuk untuk menopang kebutuhan modal untuk promosi dan pemasaran mereka. Di sini, nyaris semua dinas punya program kerja untuk mendorong para peternak," tegas Camat Bambang Heriwahyudi.

Tak hanya itu, dinas Koperasi dan UMKM juga terlibat langsung dalam mendorong para peternak madu. Saat ini menurut Heriwahyudi, sudah ada 10 kelompok peternak yang sudah masuk dalam koperasi para peternak lebah madu.

"Bupati Tantri begitu memberikan perhatian serius kepada para peternak. Karena itu, mereka terus didorong untuk maju dan berkembang," tegasnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO