
SITUBONDO,BANGSAONLINE.com - General Manager PG Assembagoes, Kabupaten Situbondo, Mulyono menyebut, ada sekitar 5.000 ton gula pasir milik petani di gudang Pabrik Gula (PG) Assembagoes yang belum laku.
"Sudah sebulan terakhir, ada sekitar 5.000 ton gula pasir milik petani di gudang PG Assembagoes yang belum terjual," ujar Mulyono melansir RRI, Minggu (10/8/2025).
Kata Mulyono, selama lebih empat periode atau empat minggu, gula pasir milik petani tersimpan di gudang pabrik gula lantaran belum laku, sehingga Managemen PG Assembagoes belum membayar uang tebu petani.
BACA JUGA:
"Karena gula pasir belum laku terjual, kami belum bisa melakukan pembayaran kepada petani yang menggilng tebunya di PG Assembagoes," ujarnya.
Setiap periode atau setiap minggu produksi gula PG Assembagoes sekitar 1.200 ton. Total gula petani dalam empat periode yang belum laku dan menumpuk di gudang PG Assembagoes mencapai lebih dari 5.000 ton.
Mulyono mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab tidak lakunya gula pasir. Namun dimungkinkan, membludaknya produksi gula pasir yang mengakibatkan gula pasir sulit laku sesuai dengan harga acuan penjualan atau HAP pemerintah.
"Mungkin karena peredaran gula pasir banyak di pasaran, sehingga harga gula ditawar di bawah harga HAP sebesar Rp14.500 per kilogram. Sementara Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) Asembagus, tidak melepas gula pasir saat ditawar di bawah harga HAP,," ungkapnya.
Namun, fenomena tidak lakunya gula pasir, bukan hanya terjadi di Situbondo, tetapi juga di seluruh Pabrik Gula di Jawa Timur yang berada di bawah naungan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Jawa Timur.
"Ini tidak hanya terjadi di Situbondo, tapi di pabrik gula lain juga sama, seperti di Jatiroto Jember. Informasinya teman-teman APTRI berkoordinasi dengan kementerian tekait untuk mencari solusinya," kata Mulyono.
Sementara itu, salah seorang petani tebu asal Desa/Kecamatan Jangkar, Farid mengaku sejak beberapa pekan terakhir ia belum menerima pembayaran tebu miliknya dari PG Assembagoes lantaran gula pasir yang diproduksi tidak laku.
"Sekitar sebulan terakhir ini, banyak petani tebu yang mengaku belum menerima pembayaran dari pabrik gula. Katanya sih karena gulanya belum laku," ungkapnya.
Tahun ini, PG Assembagoes Situbondo menargetkan giling tebu sebanyak 500.000 ton atau naik dari target giling tebu pada tahun sebelumnya sebanyak 423.000 ton.
Kenaikan target giling ini dipengaruhi beberapa hal di antaranya, optimalisasi kapasitas giling tebu sebesar 5.000 ton per hari yang sebelumnya 4.600 ton, termasuk dukungan petani tebu di wilayah Situbondo.