Ratusan PKL Eks Alun-alun Gresik Kembali Bergolak, Ini Tuntutannya

Ratusan PKL Eks Alun-alun Gresik Kembali Bergolak, Ini Tuntutannya Massa PKL eks Alun-Alun saat demo di kantor DPRD Gresik. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK,BANGSAONLINE.com - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) eks Alun-alun Gresik yang mengatasnamakan diri PPAG (Persatuan PKL Alun-alun Gresik) kembali menggelar unjuk rasa kesekian kalinya di kantor DPRD Gresik, Kamis (12/10/2017).

Sama dengan tuntutan demo sebelumnya, mereka menolak berjualan di Jalan Noto Prayitno, Kecamatan Kebomas. "Jalan Noto Prayitno sangat tidak layak untuk berjualan. Sebab, di sana bukan tempat aktivitas ekonomi," teriak pendemo.

Ketua Paguyuban PKL Alun-alun, M Yasin, mengatakan revitalisasi Alun-alun sebagai bentuk penggusuran PKL yang tak manusiawi. Ia menilai Pemkab hanya merelokasi PKL Alun-alun secara serampangan tanpa kajian dari aspek pendapatan pedagang dan tingkat keramaian pengunjung.

"Biarkan kami kembali berjualan di Alun-alun. Kalau tidak, bisa kelaparan semua para PKL karena berjualan di Noto Prayitno tidak laku," cetusnya.

Dalam demo ini, massa juga menuntut pembebasan tiga tersangka pejuang PKL. Selain dua tuntutan itu, PPAG juga mempertanyakan status lahan di Noto Prayitno yang tidak jelas. Diketahui hingga sekarang tidak ada bukti perjanjian relokasi PKL antara Pemkab Gresik dan BUMN PT Semen Indonesia selaku pemilik lahan.

Massa juga menagih janji Pemkab yang akan menyediakan fasilitas umum seperti musala, toilet, air dan lampu penerangan jalan.

Sayang, tidak satu pun anggota DPRD Gresik yang menemui para pendemo meski mereka sudah berorasi berjam-jam. Berdasarkan kabar yang dihimpun, saat ini para wakil rakyat sebagian ada yang sedang tugas luar kota. Pendemo pun akhirnya membubarkan diri. (hud/ros)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO