Antisipasi Stok Pangan di Musim Kemarau, Satgas Pangan Gresik Rapatkan Barisan

Antisipasi Stok Pangan di Musim Kemarau, Satgas Pangan Gresik Rapatkan Barisan Agus Budiono, Kepala Diskop UKM dan Perindag Pemkab Gresik saat memimpin rapat Satgas Pangan. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Gresik beberapa bulan ini membuat sejumlah areal pertanian tidak bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Sebab, para petani di kota pudak ini kesulitan untuk mendapatkan air untuk irigasi.

Kondisi ini pun dikhawatirkan oleh tim Satgas (satuan tugas) pangan Kabupaten Gresik. Sebab, stok pangan terus menipis, di sisi lain lahan bercocok tanam terbatas. "Makanya Satgas Pangan perlu merapatkan barisan dengan mengadakan Rakor (rapat kordinasi) untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan," ujar Agus Budiono, Kepala Diskop UKM dan Perindag Pemkab Gresik kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (27/9/2017).

BACA JUGA:

Menurut Agus, stok pangan yang paling rawan habis karena konsumsinya sangat banyak adalah beras. Sebab, masyarakat Indonesia sudah terbiasa bahwa nasi menjadi makanan pokok. "Masyarakat kita itu kan sudah tradisi. Kalau belum makan nasi dianggap belum makan, meski sudah makan kue dan lainnya," paparnya.

Agus menjelaskan, dalam Rakor Satgas Pangan yang juga melibatkan Polres dan pengepul pedagang beras ini, banyak didapatkan masukan terkait kondisi stok pangan. "Dari keterangan mereka, didapatkan informasi kalau stok pangan seperti beras di gudang-gudang mereka terus berkurang. Kondisi ini dipicu kebutuhan masyarakat akan konsumsi beras terus berjalan, sementara suplai atau penjualan gabah dari petani tidak ada. Kan sejak musim kemarau panjang petani tidak bisa bercocok tanam karena mereka kesulitan air. Kalau pun toh ada yang bercocok tanam panennya tak bagus, bahkan kebanyakan terkena puso (gagal panen)," terang mantan kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) ini.

Namun demikian, Agus menjamin untuk kebutuhan pangan di Kabupaten Gresik hingga jatuhnya musim tanam mendatang masih cukup. "Alhamdulillah masih cukup sehingga masyarakat tak perlu khawatir," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO