PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pembebasan lahan TPA Wonokerto yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan sudah mendekati rampung. Hal itu seiring telah di tetapkannya appraisal harga untuk pengadaan TPA Wonokerto. Sedangkan untuk pembebasan lahan untuk TPA baru itu belum bisa dilaksanakan dengan cepat
Karena masih melakukan kesepakatan harga dengan pemilik lahan. Hal ini diungkapkan Kepala DLH Kabupaten Pasuruan, Muchaimin saat ditemui di kantor dewan.
“Appraisal harga lahan sudah diselesaikan. Sekarang, masuk tahapan kesepakatan harga dengan pemilik lahan,” ungkap Muchaimin.
Pria asal Pandaan ini menuturkan, ada beberapa petak lahan yang akan dibebaskan. Total keseluruhan sekitar lima hektar di mana tiap petaknya, memiliki harga yang berbeda. Tergantung kondisi lahan tersebut. Hanya saja, Muchaimin enggan untuk membeberkan nilai setiap petak lahan tersebut.
“Lahan ditumbuhi pohon kerasan jelas nilainya berbeda dengan lahan kosong. Itulah yang juga menjadi pertimbangan harga pembebasan. Nah hal itupula, yang masih kami proses kesepakatannya dengan pemilik lahan,” sambung dia.
Pihaknya mengestimasi, proses kesepakatan harga itu diyakini tak akan menghabiskan waktu hingga sebulan. Paling lambat dua pekan sudah diselesaikan. Sehingga, akhir September sudah bisa dilakukan pembebasan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, overloadnya TPA Kenep membuat Pemkab harus memeras otak untuk menanggulangi penimbunan sampah di wilayah Kabupaten Pasuruan. Solusinya, dengan menyediakan TPA baru. Bidikan itu muncul di wilayah Wonokerto, Kecamatan Sukorejo.
Alasannya, selain masih jauh dari permukiman juga akses TPA setempat yang mudah. Karena juga berada di wilayah tengah Kabupaten Pasuruan.
Meski begitu, tak mudah untuk merealisasikannya. Berulang kali dianggarkan, selalu gagal. Tahun ini, Pemkab kembali mengalokasikan dana hingga Rp 8 miliar. Dana itu diperuntukkan dalam pembebasan lahan seluas 5 hektar. (bib/par/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
