Dana dari Pusat Tak Jelas, Nasib Pasar Legi Kota Blitar Terkatung-Katung

Dana dari Pusat Tak Jelas, Nasib Pasar Legi Kota Blitar Terkatung-Katung Kondisi kios sementara pasar legi Kota Blitar. foto: AKINA/ BANGSAONLINE

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pembangunan pasar Legi yang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat sepertinya belum akan terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya hingga kini bantuan pembangunan pasar Legi dari pemerintah pusat belum diterima Pemerintah Kota Blitar.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Yohan Tri Waluyo meminta Pemkot Blitar agar menanyakan kembali usulan dana bantuan untuk pembangunan Pasar Legi ke pemerintah pusat.

“Sejak pasar terbakar, para pedagang tidak bisa berjualan seperti dulu lagi, omzetnya juga terus menurun, mereka banyak yang datang mengeluh ke kami karena keadaan itu,” kata Yohan, Jumat (25/8).

Komisi II sudah melakukan rapat kerja dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar membahas masalah itu. Selama ini, dana pembangunan pasar di Kota Blitar memang mengandalkan dana bantuan dari pemerintah pusat. Untuk pembangunan Pasar Legi sendiri, Pemkot sudah mengusulkan dana bantuan ke pemerintah pusat sebesar Rp 50 miliar.

"Sebenarnya kami berharap agar dana bantuan itu segera turun tahun ini, namun sampai sekarang belum ada informasi, makanya kami meminta Pemkot menanyakan lagi masalah itu ke pemerintah pusat," ujar politikus Gerindra itu.

Kalau pun tahun ini dana bantuan tetap belum bisa turun, dia berharap anggaran bisa cair pada 2018. Menurutnya, pembangunan Pasar Legi harus segera dilakukan karena sudah lebih satu tahun terbengkalai setelah terbakar pada Juni 2016 lalu. Selain itu, Pemkot juga harus memikirkan nasib para pedagang yang kiosnya terbakar.

"Pemkot harus memikirkan para pedagang, yang sudah tak berdagang setelah pasar Legi terbakar. Apalagi pasar Legi adalah pasar terbesar di Kota Blitar," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan rencana pembagunan Pasar Legi yang terbakar pada Juni 2016 sampai sekarang masih terkatung-katung. Kondisi itu membuat para pedagang semakin resah. Sebab, sudah lebih setahun setelah terbakar belum ada upaya dari Pemkot Blitar untuk membangun ulang pasar itu, lantaran anggaran yang dibutuhkan cukup besar. Pemkot hanya membangunkan kios sementara di area parkir pasar untuk menampung pedagang yang kiosnya terbakar.

Pantauan wartawan di lapangan, kondisi kios sementara yang dibangun Pemkot juga sepi. Banyak pedagang yang tidak berjualan di kios sementara. Alasannya, bangunan kios sementara kurang layak dan terlalu sempit. Model kios sementara juga terbuka sehingga pedagang harus bongkar pasang barang dagangan kalau ingin berjualan. (blt1/tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO