Elektabilitas di bawah 15 Persen, Gus Ipul Berat Terpilih Gubernur Jatim 2018

Elektabilitas di bawah 15 Persen, Gus Ipul Berat Terpilih Gubernur Jatim 2018 Bakal Cagub Jawa Timur, Saifullah Yusuf saat mengembalikan formulir bacagub ke Partai Demokrat, beberapa waktu lalu. foto: dok. BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menilai langkah bakal calon gubernur (Bacagub) Jawa Timur yang juga petahana Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sangat berat untuk bisa terpilih jika maju sebagai 2018. Alasannya, tingkat elektabilitas mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) tersebut berada di bawah 15 Persen.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), Arifin Nurcahyono memaparkan survei yang dilakukan LKPI responden yang memilih Gus Ipul sebanyak 11,2 persen. Minimnya masyarakat Jawa Timur memilih Wagub Jatim dua periode itu karena masyarakat Jawa Timur menganggap Gus Ipul tidak mampu memperbaiki keadaan ekonomi dan sosial.

Sedangkan untuk Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dipilih 20,2 persen karena masyarakat Jatim menganggap selama memimpin kota Surabaya akan bisa ditularkan di seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Jawa Timur. Bahkan, ditemukan jawaban dalam survei kalau Tri Rismaharini memiliki kinerja dan kemampuan yang jauh lebih unggul dari Joko Widodo saat menjadi Wali Kota Solo ataupun Gubenur DKI Jakarta.

“Hasil survei ini menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Risma lebih tinggi dari Gus Ipul,” ujar Arifin, Kamis (10/8).

Arifin mengatakan, pihaknya melakukan survei dari tanggal 29 Juni s/d 10 Juli 2017 di 9 kota dan 29 kabupaten di Jawa Timur. Survei ini melibatkan 1285 masyarakat Jawa Timur yang dijadikan responden yang diambil berdasarkan data DPT pilpres 2014 untuk Jawa Timur yang mencapai 30.639.900 pemilih. Sedangkan metode yang dipakai menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Arifin menjelaskan, kualitas kontrol dilakukan secara ketat melalui spotcheck, call back seluruh responden, double entry melalui website dan input data kuesioner melalui desktop. Ditambahkan olehnya, tujuan survei pihaknya yaitu diharapkan dapat mengetahui posisi kandidat di mata masyarakat, citra kandidat kepala daerah yang diinginkan masyarakat, agenda kerja yang diinginkan masyarakat, serta untuk mengetahui bagaimana peta/sebaran dukungan dan preferensi pemilih terhadap kandidat. Hal itu berdasarkan aspek: wilayah, usia, jenis kelamin, pekerjaan, agama, afiliasi keagaamaan dan organisasi sosial, serta tingkat sosio-ekonomi.

”Selain itu,untuk mengetahui bagaimana tingkat popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas para kandidat yang dinilai masyarakat Jawa Timur,” tutupnya. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO