GRESIK, BANGSAONLINE.com - Semua komponen masyarakat di Kabupaten Gresik akhirnya menyetujui kebijakan Bupati Sambari yang akan merevitalisasi Alun-Alun Gresik. Kesepakatan tersebut tertuang dari hasil pertemuan yang digelar di Ruang Graeta Eka Praja Lantai 2 Kantor Bupati Gresik, Kamis (20/7/2017), dengan sejumlah elemen masyarakat, mulai dari para kiai, ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, MUI, PKL, hingga berbagai ormas seperti NU, Muhammadiyah dan ormas-ormas lainnya.
Wabup Moh. Qosim yang memimpin jalannya pertemuan tersebut berharap kesepakatan tersebut bisa menyudahi polemik terkait revitalisasi Alun-Alun Gresik yang tengah hangat beberapa hari belakangan ini.
BACA JUGA:
- Satpol PP Gresik Tertibkan Pedagang di Trotoar Depan Pasar Baru
- Viral, Disorot DPRD Gresik, Sentra PKL MAG Terancam Mati di Lumbung Padi
- Peringati HUT Lalu Lintas ke-67, Polres Gresik Gelar Jalan Sehat dan Berikan Penghargaan ke 5 Warga
- Malam 25 Ramadan, 500 PKL Mengalap Berkah di Sekitar Makam Sunan Giri
Jalannya dialog, sejumlah tamu undangan yang hadir satu per satu dimintai masukan dan saran oleh Bupati Sambari.
Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Gresik KH. Mansoer Shodiq yang mendapatkan giliran pertama menyatakan pihaknya setuju dengan revitalisasi tersebut setelah dirinya mendapatkan pemaparan dari Bupati. "Jika lihat gambarnya banyak manfaat, tidak hanya keindahan. Tapi ruang masyarakat untuk rekreasi juga indah," kata kiai Mansoer Shodiq.
Menurutnya, pro-kontra yang terjadi selama ini karena masyarakat khawatir Alun-Alun akan dibangun Islamic Center. "Yang dikhawatirkan selama ini kalau revitalisasi dilakukan, maka RTH di Alun-Alun akan terkurangi. Ternyata setelah melihat gambar tidak, jadi bagi kami revitalisasi sangat baik dan perlu didukung," terangnya.
Senada juga dikatakan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Gresik KH. Chusnan Ali. "Saya kurang setuju dengan pernyataan Pak Bupati kalau ditolak masyarakat, proyek mandek. Jangan, karena proyek sudah bagus," pintanya.
Penasehat MUI KH. Nur Muhammad juga melontarkan hal serupa. Namun, ia meminta agar revitalisasi itu juga memperhatikan PKL yang akan tergusur. "PKL itu umat kita, karena itu harus diperhatikan. PKL tolong semua dirangkul jangan dipetak-petak," cetusnya.