Petugas Gabungan di Blitar Temukan Makanan Kadaluarsa Saat Sidak Mamin

Petugas Gabungan di Blitar Temukan Makanan Kadaluarsa Saat Sidak Mamin Petugas saat melakukan sidak disejumlah toko swalayan di Kota Blitar. foto: AKINA/ BANGSAONLINE

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Mengantisipasi beredarnya makanan dan minuman tak layak konsumsi saat bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, tim Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Makanan dan Obat (TKP2MO) Kota Blitar melakukan sidak ke sejumlah toko dan swalayan di Kota Blitar. Dari beberapa toko dan swalayan yang disidak, petugas gabungan dari Dinas Kesehatan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) , petugas kepolisian, dan Disperindag Kota Blitar menemukan sejumlah produk tak layak konsumsi. Di antaranya makanan kadaluarsa berupa mi instan impor.

"Ada satu jenis mi impor yang memang sudah kadaluarsa," ungkap dokter Dharma Setyawan Kabid kesehatan masyarakat, Dinkes Kota Blitar, Kamis (08/06).

Selain produk makanan kadaluarsa, petugas gabungan juga menemukan jenis makanan lain yang tidak layak konsumsi. Di antaranya jajanan permen jeli yang izin Pangan Industri Rumah Tangganya (PIRT) belum diperbaharui, susu kaleng yang kemasannya sudah rusak, serta produk impor berupa kurma yang dikemas ulang namun tidak mencantumkan izin Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Makanan Luar (ML) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, namun justru hanya mencantumkan izin PIRT.

"Selain sudah kadaluarsa untuk makanan yang kemasannya sudah rusak seperti susu yang kalengnya penyok juga kita tarik. Nah untuk makanan impor itu harus ada BPOM-nya bukan PIRT," ujarnya.

Sebelumnya, petugas TKP2MO juga melakukan sidak ke pusat jajanan dan takjil di jalan Ahmad Yani Kota Blitar. Dari tempat tersebut petugas mengambil beberapa sampel makanan seperti cilot, sosis, es cendol dan kerupuk dan langsung melakukan uji laboratorium untuk mengetahui kandungannya. Dari hasil uji laboratorium diketahui beberapa jajanan mengandung borak dan rodamin.

"Ada temuan borak dan rodamin dimakanan berupa krupuk dan sejenis cendol," jelasnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO