Gresik 'Berburu' Menjadi Kota Layak Anak

Gresik Bupati Sambari saat memimpin audensi penilaian KLA. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAOLINE.com - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto meminta catatan hasil verifikasi dari tim independen yang telah melakukan penilaian ke sejumlah tempat atas kepesertaan Gresik sebagai Kota Layak Anak (KLA) tingkat nasional.

Ini dilakukan orang nomor satu di lingkup Pemkab Gresik tersebut saat melakukan audiensi dengan tim KLA di kantor Pemkab Gresik Jumat (26/5/2017).

“Kami siap dan segera melakukan perbaikan atas catatan tim juri yang disampaikan kepada kami. Bagi kami, juara itu buka tujuan, namun yang penting bagi kami dapat memperbaiki segala sesuatu yang kurang. Perbaikan menuju Gresik sebagai Kabupaten layak anak ini penting karena menyangkut kebutuhan langsung masyarakat dan lingkungan,” jelasnya.

Ia menyampaikan beberapa hal, bahwa di Gresik tak ada desa yang tidak punya bidan. Bahkan beberapa desa ada bidan yang lebih dari satu. Di Gresik saat ini ada 1471 Posyandu, 241 Ponkesdes, 20 Puskesmas Rawat Inap, 12 Puskesmas Rawat Jalan, 74 Puskesmas pembantu.

"Dana Kesehatan yang awal masa pemerintahan saya tahun 2010 hanya Rp 5 M, tahun 2018 nanti sudah menjadi Rp 135 M," ungkapnya.

Bupati menuturkan beberapa hal terkait dukungan pemerintah terhadap kebijakan Kota Layak Anak. “Kami mengupayakan enam bis mini gratis untuk angkutan anak-anak, dan program pemberian makanan tambahan anak sekolah. Kami mewajibkan pada sekolah yang ada di jalan raya untuk melaksanakan pemagaran sekolah, menyediakan pintu lain untuk anak-anak agar lebih aman dari lalu lintas jalan raya, serta ada dukungan dari Dinas Perhubungan dan Polres Gresik untuk membantu penyeberangan anak,” paparnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO