SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bocoran surat yang ditandatangani 21 kiai sepuh kepada DPW PKB Jatim terkait Pilgub Jatim 2018 ternyata memang benar ada. Surat tersebut sudah diterima Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar pada Minggu (21/5) malam.
"Secara resmi surat tersebut kami terima tadi malam (Minggu malam). Hanya ada sedikit perbedaan dengan bocoran yang ada di media. Cuman beda format saja, untuk isinya sama," kata Abdul Halim Iskandar kepada wartawan, Senin (22/5).
BACA JUGA:
- PKB Siapkan Baddrut dan Thoriqul Haq Sebagai Bakal Calon Gubenur Jawa Timur 2024
- Turut Berduka, Muzammil Syafi'i Ceritakan Pengalaman Berjuang Bersama Cak Anam di Ansor
- Gubernur Khofifah: Program Pemutihan PKB Jatim Berakhir Besok
- Pemprov Jatim akan Gelar Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Selama 3 Bulan
Menyikapi surat tersebut, DPW PKB Jatim langsung menggelar pertemuan internal dengan mengundang seluruh pengurus harian DPC PKB se-Jatim plus pengurus DPW PKB Jatim serta badan otonom partai seperti Garda Bangsa dan Perempuan Bangsa di Hotel Singgasana Surabaya. Pertemuan tersebut hanya berlangsung sekira satu jam. Hasilnya, DPW PKB Jatim akan melaksanakan tabayyun kepada para kiai sepuh.
"Surat tersebut kan bisa ditafsir apa saja. Belum jelas untuk siapa (dukungan). Apa dan bagaimana polanya. Kita akan tabayyun dulu, karena ini bersentuhan dengan kiai yang sangat dihormati," tegas pria yang juga ketua DPRD Jatim ini.
Ditambahkan, selama ini hubungan antara PKB dan kiai sepuh NU berlangsung baik. Sebab itu, Halim menilai surat tersebut adalah suatu upaya komunikasi dengan niatan baik. Para kiai, nahdliyin dalam Pilgub Jatim berperan aktif dan berlaku santun. Sebab itu, dalam menyikapi surat para kiai, PKB menggunakan ahlak nahdliyin.
"Secara normatif pertemuan ini tidak penting. Sebab saya, sebagai ketua DPW bisa saja meneruskan surat itu ke DPP agar ditindaklanjuti. Tapi cara yang demikian bukan ahlak kita. Makanya kita tabayyun ke para kiai itu agar paham dengan ruh surat tersebut dan tidak salah tafsir," papar Halim.
Kata dia, memang tidak seluruh kiai yang menandatangani surat akan dikunjungi. Sedikitnya hanya tujuh kiai yang paling dituakan saja. Setelah tabayyun, maka pihaknya akan mengambil langkah politis selanjutnya. Di PKB memang ada mekanisme meminta pertimbangan kiai ketika memilih calon dalam suatu Pilkada.
Namun demikian, Halim belum bersedia menjawab jika nanti hasil tabayyun, calon yang diinginkan para kiai sepuh adalah orang lain, bukan dirinya. "Kami tidak mengandai-andai. Tapi yang jelas, sejak awal hingga saat ini kami (Abdul Halim Iskandar) optimistis maju dalam Pilgub," tandas kakak dari Muhaimin Iskandar ini.