Pak Halim Disurati Kiai NU, Cak Imin Langsung Sowan ke Sesepuh

Pak Halim Disurati Kiai NU, Cak Imin Langsung Sowan ke Sesepuh

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Surat untuk Abdul Halim Iskandar, Ketua DPW PKB Jawa Timur dari beberapa kiai Nahdlatul Ulama (NU) beredar beberapa hari terakhir. Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) akan menemui kiai-kiai untuk mengetahui secara pasti surat tersebut.

Menurut Cak Imin, dirinya belum mengetahui secara pasti surat untuk kakaknya yang berkaitan dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim tersebut.

“Iya, saya belum tahu soal surat itu, isinya apa. Tapi, tentu jika surat untuk mempersatukan para kiai, para ulama, menyatukan suara nahdliyin akan menjadi pertimbangan utama. Untuk menyamakan persepsi, dua hari ini saya akan keliling untuk menemui kiai-kiai, untuk menanyakan yang dimaksud dengan menyatunya warga NU dalam Pilgub Jatim,” kata Cak Imin ditemui usai menjadi pembicara Halaqah Internasional PP GP Ansor di GOR Hasbullah Said Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Senin (22/5/2017).

Lebih lanjut Cak Imin mengatakan, jika para kiai menghendaki calon gubernur Jatim dari NU, saat ini ada dua nama, yakni Abdul Halim Iskandar (Pak Halim) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). “Calon yang muncul sama-sama dari NU masih ada dua, yaitu Pak Halim dan Gus Ipul. Keduanya sama-sama NU. Bagaimana dengan dua nama ini, nanti saya akan keliling ke kiai-kiai dulu,” lanjutnya. (rom)

Adapun isi surat untuk Pak Halim yang sempat beredar yakni :

*!!! INI BOCORAN SURAT KYAI-KYAI SEPUH KEPADA PKB UNTUK BERSAMA-SAMA SATU BARISAN DALAM MENGHADAPI PILGUB JATIM 2018 !!!*

Kepada yth *Sdr Abdul Halim Iskandar*

*Ketua DPW *

Di Tempat

Assalamu alaikum wr wb

Dengan berharap ridla dari Allah SWT, setelah melalui musyawarah kami para kiai dan pengasuh Ponpes yang bertanda tangan di bawah ini, ingin menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Belajar dari pengalaman Pemilukada serentak beberapa tahun terakhir ini, diperlukan kebersamaan dan kekompakan demi kemaslahatan ummat. Para pendiri NU bisa begitu kuat dalam menghadapi cobaan dan tantangan di masa lalu karena kekompakan dan kebersamaan itu. Selain karena ikhtiar, ilmu, dan doa sebagai senjata utama.

2. Mengikuti tradisi para pendiri NU, kiai dan pengasuh ponpes selalu menjadi rujukan utama dalam proses pengambilan keputusan organisasi maupun politik. Setidaknya dilibatkan dalam musyawarah dalam pengambilan keputusan tersebut sehingga betul-betul membawa aspirasi NU maupun masyarakat luas.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO